Erick Harap Merger Pelindo Turunkan Biaya Logistik Nasional

Komitmen Pemerintah turunkan tingginya biaya logistik mulai terlihat.

ANTARA/Aswaddy Hamid/rwa.
Aktivitas bongkar muat Palm Kernel Ekspeller (PKE) dan Palm Kernel Shell (PKS) curah kering di Dermaga C Pelabuhan PT. Pelindo I Dumai, Riau, Ahad (5/9/2021). Pemerintah melalui Kementerian BUMN pada Oktober mendatang berencana menggabungkan (merger) empat perusahaan pelabuhan yaitu PT. Pelindo I (Persero), PT. Pelindo II (Persero), PT. Pelindo III (Persero) dan PT. Pelindo IV (Persero) menjadi PT. Pelindo (Persero) dan diusulkan masuk dalam Program Strategis Nasional (PSN).
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Indira Rezkisari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan merger atau penggabungan empat BUMN layanan jasa pelabuhan dapat menurunkan tingginya biaya logistik di Indonesia. Merger BUMN layanan jasa pelabuhan terdiri dari Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pelabuhan Indonesia I, Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pelabuhan Indonesia III, dan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pelabuhan Indonesia IV, melebur kedalam Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pelabuhan Indonesia II untuk menjadi surviving entity,

"Saya rasa kenapa Pelindo harus dimergerkan, kita tahu biaya logistik di Indonesia itu dibandingkan negara lain masih tinggi, (biaya logistik) kita 24 persen, negara-negara lain 11 persen," ujar Erick dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (3/10).

Erick mengatakan upaya menurunkan biaya logistik memang tidak mudah. Oleh karenanya, Erick berharap dengan merger tersebut akan terjadi efisiensi dan penurunan biaya logistik. Erick menilai komitmen pemerintah dalam menurunkan tingginya biaya logistik mulai terlihat.

"Selama ini kita tutup mata kita bahwa peti kemas kita, pelabuhan peti kemas, kita itu punya potensi yang luar biasa, dan terbukti dengan hasil merger, kini kita langsung masuk ke ranking delapan besar dunia," ungkap Erick.

Erick berharap merger ini dapat menjadi lokomotif bagi Pelindo Group untuk lebih kompetitif dan menjadi perusahaan global ke depan.


Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler