Manfaat Besar Turunkan Berat Badan Bila Obesitas
Penyandang obesitas berisiko mengalami tekanan darah tinggi.
A PHP Error was encountered
Severity: Notice
Message: Undefined variable: part
Filename: amp/berita_amp.php
Line Number: 67
A PHP Error was encountered
Severity: Notice
Message: Undefined index: serial
Filename: amp/berita_amp.php
Line Number: 82
A PHP Error was encountered
Severity: Notice
Message: Undefined variable: search
Filename: helpers/all_helper.php
Line Number: 2070
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berat badan berlebih memiliki dampak yang kurang baik bagi kesehatan jantung. Pada orang yang obesitas, penurunan berat badan akan membantu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.
Hal ini terungkap melalui studi terbaru yang dilakukan oleh peneliti Maia Smith dan tim dari St George's University. Dalam studi ini, peneliti berupaya untuk melihat faktor risiko kardiovaskular pada lebih dari 20.200 warga Amerika.
Data dari para partisipan dibagi ke dalam dua kelompok yaitu kelompok dengan berat badan sehat dan kelompok obesitas. Data tersebut berasal dari National Health and Nutrition Examination Survey 1999-2013.
Setelah menyesuaikan faktor risiko lain, peneliti mendapati bahwa penyandang obesitas memiliki risiko tujuh kali lipat lebih besar untuk mengalami diabetes. Penyandang obesitas juga memiliki risiko mengalami tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi tiga kali lebih besar.
Sebaliknya, orang yang pernah obesitas dan kini memiliki berat badan sehat memiliki risiko yang rendah terhadap tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol tinggi. Risiko mereka tampak setara dengan orang-orang yang selalu memiliki berat badan sehat.
Seperti diketahui, tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol tinggi merupakan dua faktor yang mempengaruhi risiko penyakit kardiovaskular. Bila kedua faktor tersebut dapat dicegah, risiko terhadap penyakit kardiovaskular pun bisa ikut ditekan.
Peneliti mengatakan studi dalam jurnal Diabetologia ini memang tak menunjukkan hubungan sebab-akibat antara penurunan berat badan pada obesitas dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular. Akan tetapi, temuan dalam studi ini berhasil menemukan bahwa ada hubungan di antaranya keduanya.
"Bukan hal mengejutkan bahwa menurunkan berat badan dan menjaganya adalah sesuatu yang sulit," jelas Smith, seperti dilansir WebMD.
Smith mengatakan ada cukup banyak partisipan obesitas yang tetap dengan kondisi obesitasnya dalam jangka panjang. Akan tetapi, bukan berarti penurunan berat badan tak bisa dicapai oleh penyandang diabetes.
Penurunan berat badan merupakan hal yang sangat mungkin bisa diwujudkan oleh penyandang obesias. Bila hal ini terwujud, risiko masalah kesehatan di masa mendatang bisa dicegah atau diperbaiki.
"Waktu terbaik untuk menjadi sehat adalah dua puluh tahun lalu, waktu terbaik kedua adalah saat ini," jelas Smith.