Facebook-WhatsApp Gangguan, Perusahaan Rugi Rp 856 Miliar

Saham Facebook juga anjlok 5 persen akibat gangguan layanan.

AP/Richard Drew
Dalam file foto 29 Maret 2018 ini, logo Facebook muncul di layar di Nasdaq MarketSite di Times Square New York.
Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, KALIFORNIA -- Gangguan layanan yang dialami facebook merugikan pendapatan perusahaan. Fortune and Snopes memperkirakan bahwa jejaring sosial terbesar di dunia telah kehilangan setidaknya 60 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp 856,09 miliar  sejak aplikasinya, termasuk Instagram dan WhatsApp offline sekitar pukul 08.30 PT atau 22.30 WIB pada Senin (4/10).

Baca Juga


Kedua outlet memperkirakan kerugian pendapatan untuk Facebook pada pukul 13.00 PT atau 03.00 WIb dengan menggunakan angka yang diberikan perusahaan saat merilis pendapatan kuartal kedua. Selama periode tiga bulan itu, Facebook melaporkan pendapatan sekitar 29 miliar dolar AS.

Dilansir dari CNET, Selasa (5/10), itu berarti Facebook menghasilkan pendapatan sekitar 319,6 juta dolar AS per hari atau Rp 4,56 triliun, 13,3 juta dolar AS per jam atau Rp 189,8 miliar, 220.000 dolar AS per menit atau Rp 3,1 miliar dan 3.700 dolar AS per detik atau Rp 52,8 juta. Outlet kemudian menggunakan angka-angka itu untuk menghitung kehilangan pendapatan berdasarkan berapa lama penghentian berlangsung.

Perkiraan tersebut menggarisbawahi dampak keuangan dari penghentian besar-besaran pada bisnis iklan Facebook. Perusahaan sedang berupaya memulihkan layanannya.

“Kami menyadari bahwa beberapa orang mengalami kesulitan mengakses aplikasi dan produk kami. Kami sedang bekerja untuk mengembalikan semuanya menjadi normal secepat mungkin dan kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini,” cuit Facebook.

Sekitar pukul 15.30 PT atau Selasa (5/10) pukul 05.30 WIB, layanan Facebook perlahan kembali online, kata jejaring sosial itu.

“Kepada komunitas besar orang dan bisnis di seluruh dunia yang bergantung pada kami: kami minta maaf,” perusahaan itu menulis tweet.

“Kami telah bekerja keras untuk memulihkan akses ke aplikasi dan layanan kami dan dengan senang hati melaporkan bahwa mereka telah kembali online sekarang. Terima kasih telah mendukung kami,” ujarnya.

Kehilangan pendapatan bukan satu-satunya masalah keuangan yang dihadapi Facebook pada Senin (04/10). Saham perusahaan turun hampir lima persen menjadi 326,23 dolar AS per saham (Rp 4,6 juta) atau di tengah aksi jual luas di saham media sosial.

Penurunan saham Facebook membebani kekayaan bersih CEO Mark Zuckerberg, yang turun menjadi 121,6 miliar dolar AS atau Rp 1,73 triliun. Dia sekarang berada di bawah salah satu pendiri Microsoft Bill Gates dan merupakan orang terkaya kelima di dunia, menurut Bloomberg.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler