Wagub Uu: Jabar Optimalkan Tiga Bonus Demografi  

Jabar memanfaatkan tiga bonus itu untuk mendongrak ekonomi dari sektor pertanian.

Humas Pemprov Jawa Barat
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum.
Rep: Arie Lukihardianti Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyebut, Jabar memiliki bonus geografi dan bonus demografi yang menjadi modal utama untuk maju. Dua bonus ini jika diselaraskan akan menjadi kombinasi dan komposisi memadai untuk melakukan kreativitas, inovasi, dan kolaborasi. 


Bonus geografi, kata dia, Jabar ditakdirkan memiliki tanah subur, curah hujan mencukupi dengan banyak sumber air dari hulu ke hilir. Sementara bonus geografi sebagian besar warga Jabar saat ini ada pada usia produktif sampai era 2030 nanti. 

"Ada satu bonus tambahan yakni bonus edukasi, di mana banyak perguruan tinggi atau lembaga pendidikan yang jadi rujukan nasional," ujar Uu Ruzhanul saat seminar "Transformasi Petani Jawa Barat Bersama Petani Milenial yang Inovatif dan Kekinian" secara virtual, Kamis (7/10).

Tak ingin menyia-nyiakan, kata dia, Pemprov Jabar terus berupaya memanfaatkan tiga bonus tersebut untuk mendongrak ekonomi dari sektor pertanian. Ini lah dasar Pemda Provinsi menginisiasi program Petani Milenial.

"Kita harus memanfaatkan potensi di Jawa Barat baik sumber daya alam dan manusia. Perpaduan keduanya dalam bidang pertanian, salah satu daya ungkit meningkatnya ekonomi di Jabar," katanya.

Menurut Uu, pihaknya menghendaki kemajuan teknologi di sektor pertanian. Ia mendorong para teknokrat dan inovator untuk terus menghadirkan akselerasi kemajuan teknologi pertanian.

"Potensi pertanian luar biasa. Di Jabar banyak lahir teknokrat pertanian, banyak perguruan tinggi favorit. Perpaduan intelektual dan sumber daya alam maka lahir petani Milenial," katanya.

Menurutnya, Jabar terus menggali potensi ekonomi dalam sektor pertanian dengan menggaet kalangan milenial, juga dalam rangka bangkit dari dampak pandemi Covid 19. Di satu sisi Pemprov Jabar juga memiliki program Santri Tani (Santani). 

Dengan begitu, kata dia, Petani Milenial dan Santani diharap mampu meminimalisasi masalah pertanian seperti produktivitas pertanian, regenerasi petani, kebutuhan lahan, hingga ilmu dan teknologi pertanian.

"Pertanian harus meningkatkan ekonomi, dan meningkatkan taraf hidup para pelakunya," katanya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler