Stres Bisa Picu Keinginan Buang Air Besar
Stres yang menyebabkan buang air besar didasari gerakan usus.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Merasa sangat cemas ternyata bisa memicu sering buang air besar. Neuropsikolog dan Asisten Profesor Psikologi di Albizu University di Florida, Isaac Tourgeman, mengatakan, stres yang menyebabkan buang air besar didasari pada gerakan usus yang diinduksi kecemasan.
Saat mengalami kecemasan, sistem saraf simpatik mengaktifkan dan memerintahkan tubuh untuk melepaskan hormon, seperti adrenalin, kortisol, dan serotonin. Ahli Gastroenterologi bersertifikat yang berbasis di New York, Samantha Nazareth menjelaskan, hormon-hormon itu bertindak seperti 'pembawa pesan kecil' di tubuh untuk menyampaikan informasi kepada organ.
"Hormon stres dan aktivasi saraf vagal menyebabkan otot-otot dalam sistem GI berkontraksi, menyebabkan diare atau dorongan untuk buang air besar," kata psikolog berlisensi dan spesialis nutrisi bersertifikat, Nicole Beurkens, dilansir Eating Well, Kamis (14/10).
Seiring waktu, Beurkens mengatakan, stres dapat menyebabkan tingkat bakteri usus, yakni mikrobioma usus, menjadi tidak seimbang. Kondisi ini yang menyebabkan perubahan fungsi neurotransmitter dan menyebabkan terjadinya peningkatan stres dan kecemasan di otak.
Beurkens mengatakan, untungnya, ada beberapa cara mencegah buang air besar yang disebabkan stres. Untuk pencernaan yang baik, tubuh memerlukan waktu istirahat yang cukup. Berikut strategi dari para ahli untuk membantu meredakan buang air besar karena stres.
1. Bernapaslah dalam-dalam
"Memperlambat laju pernapasan membantu mengaktifkan sistem saraf parasimpatis untuk mengatur respons simpatik," kata Beurkens.
Saat merasa tingkat stres tinggi, cobalah mengelolanya. Jika tidak suka duduk diam, cobalah meditasi atau berjalan untuk membantu pengurangan stres.
2. Sesuaikan pola makan
Sehari sebelum akan meghadiri sebuah acara besar yang bisa memicu stres dan kecemasan, maka hindari kelompok makanan pemicu BAB, seperti susu, terlalu banyak bumbu (pedas), makanan berlemak dan gorengan, serta kopi dan alkohol. Sebab, semuanya dapat menyebabkan rangsangan pada saluran pencernaan. Makan lebih sedikit tetapi sering dapat membantu mencegah stimulasi berlebihan dan menjaga gangguan pencernaan seminimal mungkin.
3. Siapkan peppermint
Beurkens mengatakan, teh peppermint, minyak peppermint, atau bahkan permen peppermint alami dapat menenangkan tekanan GI terkait stres.
"Gunakan ini untuk membantu menenangkan perut,” kata Beurkens.
4. Berkumur
Berkumur dengan air sekitar 177 ml sampai 2036 ml sebanyak satu sampai dua kali per hari adalah cara bagus untuk mengencangkan saraf vagus dan membuatnya lebih responsif. Ini adalah strategi lama yang berguna. Jika berkumur bukanlah hal yang disukai, maka bersenandung ata melantunkan nyanyian dengan keras juga membantu.