BNPB Minta Relawan tak Beri Informasi Menakutkan
Relawan merupakan garda terdepan untuk memberikan edukasi dan sosialisasi.
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta relawan untuk tidak memberikan informasi yang menakutkan kepada masyarakat terkait dengan Covid-19. Dengan demikian, masyarakat tidak perlu takut saat harus bertemu dengan relawan.
"Relawan akan dibekali materi yang bertujuan untuk penggalangan dan peningkatan kapasitas. Harapannya agar relawan tidak memberikan informasi yang membuat masyarakat merasa takut tetapi memberikan edukasi yang positif," kata Deputi Bidang Pencegahan BNPB Prasinta Dewi pada kegiatan Penggalangan dan Peningkatan Kapasitas 1.000 Relawan Covid-19 Wilayah Soloraya di Solo, Kamis (14/10).
Ia mengatakan, relawan merupakan garda terdepan untuk memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan Covid-19. "Sosialisasi dan edukasi ini diberikan di setiap titik lapisan masyarakat, termasuk terkait penerapan protokol kesehatan. Peran relawan menjadi tonggak utama bagi perubahan besar," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Subbidang Relawan Kesehatan Badan Koordinasi Relawan (BKR) Satgas Covid-19 Joseph Frederick William mengatakan, BNPB berupaya mempersiapkan wilayah atau masyarakat untuk menghadapi keadaan berdampingan dengan Covid-19. "Kalau dikatakan hilang maka Covid-19 ini belum hilang, mungkin sekali terjadi ledakan. Dengan peningkatan kapasitas harapannya mengajak masyarakat bisa lebih siap, agar hati-hati, agar tidak ada ledakan lagi atau peningkatan kasus," katanya.
Dengan demikian, dia mengatakan, bisa dilakukan langkah pencegahan agar ledakan kasus tidak lagi terjadi. "Mencegah lebih baik daripada mengobati. Kalau mengobati kan pasti tetap ada korban, sedangkan mencegah kan tidak ada korban. Oleh karena itu, relawan ini terjun ke masyarakat agar menyosialisasikan prokes, yang terpapar agar tidak menulari, dan mencegah terjadinya pelebaran kasus," katanya.
Ia mengatakan dengan pelatihan tersebut paling tidak relawan memiliki standar yang sama ketika berhadapan dengan masyarakat. "Kemampuan mereka mengedukasi kepada masyarakat, tidak ada ceritanya beda-beda jadi masyarakat bingung, jangan sampai muncul kebingungan di masyarakat," katanya.