Inggris Longgarkan Aturan Tes Covid-19 Penumpang Pesawat
Alih-alih tes PCR, penumpang pesawat yang tiba di Inggris cukup tes cepat.
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Penerima dosis lengkap vaksin Covid-19 yang tiba di Inggris dari negara-negara berisiko rendah tidak lagi harus menjalani tes Covid-19 yang mahal mulai 24 Oktober. Pemerintah Inggris mengumumkan kebijakan baru tersebut pada Kamis.
Bulan lalu, pemerintah menyederhanakan aturan untuk perjalanan internasional ke Inggris untuk mendorong industri pariwisata. Pengujian dan aturan rumit dinilai sebagai penyebab kelambatan pemulihan sektor perjalanan udara selama musim panas.
Pemerintah mengatakan bahwa mulai 24 Oktober, penumpang yang divaksin penuh dan sebagian besar di bawah 18 tahun yang datang dari negara-negara di luar daftar merah dapat mengikuti tes cepat, bukan tes laboratorium PCR, di hari kedatangan atau sebelum hari kedua sejak kedatangan mereka. Tes cepat lebih murah dan memberikan hasil yang lebih cepat.
"Menghilangkan pengujian PCR wajib yang mahal akan meningkatkan industri perjalanan dan merupakan langkah maju yang besar dalam menormalkan perjalanan internasional dan mendorong orang untuk memesan liburan dengan percaya diri," kata Menteri Luar Negeri untuk Transportasi Grant Shapps dalam sebuah pernyataan.
Pemerintah mengatakan, penumpang harus menggunakan tes cepat yang dibeli dari penyedia swasta yang terdaftar di situs web pemerintah daripada menggunakan layanan gratis yang tersedia sebagai bagian dari skema Tes dan Pelacakan pemerintah. Penumpang harus mengunggah foto tes dan referensi pemesanan mereka untuk memverifikasi hasil.
Siapa pun yang terbukti positif saat diperiksa lewat tes cepat akan diberikan tes PCR konfirmasi gratis melalui Layanan Kesehatan Nasional. Kebijakan baru tersebut berlaku bertepatan dengan awal liburan semester sekolah di sebagian besar Inggris.