SMRC: Jokowi Dinilai Mampu Bawa Indonesia Keluar dari Krisis
Survei tunjukan responden nilai Jokowi mampu bawa Indonesia keluar krisis ekonomi
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) menunjukkan, mayoritas atau 67 persen responden masih sangat atau cukup percaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu membawa Indonesia keluar dari krisis ekonomi akibat wabah Covid-19. Meski begitu, tingkat kepuasan masyarakat atas kinerja Jokowi mengalami penurunan.
"67 persen warga masih sangat atau cukup percaya dengan kemampuan Presiden Jokowi membawa Indonesia keluar dari krisis ekonomi akibat wabah Covid-19," ujar Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas dalam rilis hasil survei secara daring, Selasa (19/10).
Sedangkan, responden yang menyatakan kurang percaya terdapat 24,3 persen dan ada 3,9 persen tidak percaya sama sekali. Di samping itu, secara umum, mayoritas atau 68,5 persen responden menyatakan sangat atau cukup puas dengan kinerja Presiden Jokowi. Responden yang merasa kurang puas hanya 29,5 persen.
Namun, tingkat kepuasan warga atas kinerja Jokowi pada survei September 2021 (68,5 persen) ini menurun dibandingkan survei pada Maret 2021 (77 persen) dan Mei 2021 (75,7 persen). Sebaliknya, responden yang menyatakan kurang atau tidak puas atas kinerja Jokowi pada September 2021 (29,5 persen) meningkat daripada Maret 2021 (22,4 persen) dan Mei 2021 (23,4 persen).
Kendati demikian, menurut Sirojudin, tingkat kepuasan warga atas kinerja Presiden Jokowi pada survei September 2021 relatif stabil dibandingkan 2019. Hal yang serupa pun terjadi pada tren kepuasan publik terhadap kerja pemerintah pusat menangani Covid-19.
Dia mengatakan, kepuasan atas kinerja pemerintah dalam menangani wabah Covid-19 cenderung menguat dalam setahun terakhir. Jumlah responden yang menyatakan sangat atau cukup puas meningkat dari 60,7 persen pada Oktober 2020 menjadi 64,6 persen pada September 2021.
Responden yang merasa sangat atau cukup puas dengan kerja pemerintah pusat menangani Covid-19 itu disertai beberapa alasan. Ada 48 persen yang beralasan, walaupun Covid-19 masih mengancam, pemerintah sudah bekerja keras untuk mengendalikan wabah ini.
Selain itu, 32,3 responden beralasan, sejauh ini Covid-19 cukup terkendali meskipun masih banyak kasus. Ada juga 12,3 persen responden yang beralasan, walaupun Covid-19 masih mengancam, hasil kerja pemerintah tidak buruk dibandingkan banyak negara besar lain di dunia.
Sedangkan, tren kepuasan terhadap kerja pemerintah pusat menangani pemulihan ekonomi akibat Covid-19 berdasarkan hasil survei pada Maret 2021, Mei 2021, dan September 2021 mengalami penurunan, yakni 61,3 persen, 52,4 persen, dan 50,7 persen. Sebaliknya, publik yang menyatakan kurang atau tidak puas sama sekali mengalami peningkatan yaitu 36,1 persen, 42,6 persen, dan 44,1 persen.
"Jadi terlihat kepuasan dan apresiasi masyarakat terhadap kinerja pemerintah dalam penanganan Covid ini turut kelihatannya menyumbang terhadap stabilitas kepuasaan atas kinerja presiden," kata Sirojudin.
SMRC merilis hasil survei bertajuk Evaluasi Publik Nasional Dua Tahun Kinerja Presiden Jokowi. Metode survei menggunakan multistage random sampling dengan 1.220 responden, responden yang dapat diwawancara dan dianalisis hanya 981 orang atau 80 persen.
Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar kurang lebih 3,19 persen dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen. Waktu wawancara lapangan survei ini dilakukan pada 15-21 September 2021.