Longsor, Banjir, dan Angin Kencang Melanda Kabupaten Bogor

Satu rumah di tebingan sungai Kali Baru terdampak longsor.

Antara
Longsor. Ilustrasi
Rep: Shabrina Zakaria Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Satu unit rumah di tebingan sungai Kali Baru, tepatnya di Desa Cijujung, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor terdampak longsor pada Rabu (20/10) petang. Longsor terjadi akibat aliran sungai meluap dan mengakibatkan tebingan sungai longsor.

Baca Juga


Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Budi Pranowo menjelaskan, saat kejadian hujan dengan intensitas tinggi mengguyur kawasan tersebut dalam waktu yang cukup lama.

“Akibatmya, tebingan sungai longsor di wilayah tersebut dengan panjang 10 meter, lebar 1,5 meter dan tinggi 8 meter,” ujar Budi dalam keterangannya, Rabu (20/10).

Meski titik longsor sangat dekat dengan rumah warga, beruntungnya dalam kejadian ini tidak ada korban luka maupun korban jiwa. Hanya saja, kata Budi, dua kepala keluarga (KK) berisi lima jiwa dalam rumah tersebut terancam.

Setelah menerima laporan, sambung dia, Tim Rescue Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Bogor segera melakukan penanganan. Dibantu aparat desa setempat, petugas membutuhkan waktu sekitar 45 menit.

“Hanya saja tebingan belum ditangani oleh dinas terkait, dikhawatirkan apabila kali baru meluap kembali longsoran akan bertambah meluas,” ucap Budi.

Terpisah, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Aris Nurjatmiko menambahkan, sehari sebelumnya pada Selasa (19/10), 11 kejadian bencana alam menimpa Kabupaten Bogor. Sebelas bencana tersebut berupa enam kejadian angin kencang dan lima kejadian banjir di wilayah berbeda.

Aris menyebutkan, angin kencang yang terjadi dalam sehari menyebabkan kerusakan di sejumlah titik. Seperti, rubuhnya atap rumah di Desa Sukahati, Cibinong, kabel listrik PLN di Cilebut Barat, Sukaraja tertimpa pohon, dan sebuah rumah tertimpa pohon di Waringin Jaya, Bojong Gede. 

Selain itu, lanjutnya, banjir yang menerjang berbagai daerah menyebabkan ratusan rumah terdampak. Di antaranya, 36 rumah di Puspanegara, Citereup rusak ringan, dan 112 unit rumah terendam banjir di Waringin Jaya, Bojong Gede akibat tanggul Kali Kemuning jebol.

“Namun air berangsur surut 1 jam pascakejadian. Sehingga warga bisa kembali melanjutkan aktivitasnya,” kata Aris.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler