Kulon Progo Lakukan Uji Coba Pembukaan 31 Objek Wisata

Objek wisata yang dilakukan uji coba harus memiliki QR Code PeduliLindungi.

Wihdan Hidayat / Republika
Pengunjung menikmati wisata di Air Terjun Kedung Pedut, Kulonprogo, Yogyakarta, Senin (17/5). Air Terjun Kedung Pedut menjadi salah satu destinasi wisata favorit di perbukitan Menoreh, Kulonprogo. Konsep Ekowisata menjadi daya tarik di sini. Dengan tarif masuk Rp 11 ribu pengunjung bisa menikmati air Terjun dan bisa bermain air dengan tingkat kedalaman.
Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO--Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan uji coba pembukaan 31 objek wisata yang dikelola pemerintah dan swadaya masyarakat mulai Sabtu (23/10), pukul 00.00 WIB. Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo Joko Mursito mengatakan pihaknya sudah mengajukan 31 objek wisata untuk dilakukan uji coba pembukaan objek wisata, namun baru 29 objek wisata yang mendapat QR Code PeduliLindungi.


Sebab, baru dalam proses dan rencananya malam ini sudah turun. "Kami tetap melakukan uji coba pembukaan 31 objek wisata, meski dua objek wisata, QR Code PeduliLidungi belum turun. Berdasarkan informasi, malam ini QR Code PeduliLindungi sudah turun, sehingga langsung bisa uji coba pembukaan," kata Joko Mursito di Kulon Progo, Jumat (22/10).

Ia menegaskan, objek wisata yang dilakukan uji coba syaratnya sudah memiliki satuan gugus tugas Covid-19 dan mendapat QR Code PeduliLindungi. Sebanyak 31 objek wisata yang dilakukan uji coba pembukaan terbatas, yakni Pantai Glagah, Waduk Sermo, Pantai Congot, Wisata Alam Nglinggo, Gua Kiskendo, Pantai Trisik, Puncak Suroloyo, Wisata Alam Tritis, Ekowisata Sungai Mudal, Pule Payung, Kalibiru, Kedung Pedhut, Kembangsoka, Mangrove Pasir Kadilangu, Mangrove Jembatan Api-api, Sendangsono, Dolan Ndeso Boro, Taman Bambu Air.

Selanjutnya, Taman Bendung Kamijoro, Gunung Kuniran, Desa Wisata Tinalah, Towilfiets, Ayunan Langit, Segajih Live In, Pantai Bidara, Pantai Mlarangan Asri, Grojogan Sewu, Puncak Kleco, Canthing Mas Puncak Dipowono, Arus Progo Rafting, dan Gua Kebon. Ia mengakui ada kendala dalam pemberlakuan QR Code PeduliLindungi di sejumlah objek wisata. Khususnya di kawasan Bukit Menoreh karena susah sinyal, sehingga, ada kebijakan khusus objek wisata tersebut, yakni wisatawan hanya menunjukkan sertifikat vaksin.

"Objek wisata yang berada di wilayah utara atau Bukit Menoreh mayoritas tidak ada sinyal, sehingga kami memberlakukan sertifikat vaksin bagi pengunjung," katanya.

Joko mengatakan Dispar melakukan pembatasan jumlah pengunjung pada tahap uji coba pembukaan objek wisata, yakni 25 persen dari total kapasitas sesuai dengan surat edaran Kepala Dispar DIY. Ia berharap pelaku wisata mematuhi aturan yang telah ditetapkan, pihaknya tidak akan segan-segan menutup objek wisata. "Apabila kami mendapatkan laporan ada objek wisata yang masih menerima kunjungan wisatawan melebihi kapasitas yang ditentukan, kami tidak akan segan-segan menutup objek wisata tersebut," katanya.

Wakil Ketua II DPRD Kulon Progo Yok Lajiyo Mulyono mengatakan mendukung uji coba pembukaan objek wisata terbatas. Sesuai dengan program Pemkab Kulon Progo dalam pemulihan ekonomi ini, sektor pariwisata diharapkan menjadi pemantik pertumbuhan ekonomi.

"Meski sudah terlambat dibandingkan dengan kabupaten/kota DIY, kami mendukung uji coba pembukaan objek wisata ini. Semoga mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat pada masa pandemi Covid-19," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler