Jantung Sehat Turunkan Risiko Sakit Diabetes Tipe 2
Jantung sehat menjadi kunci untuk mencegah terkena sakit diabetes melitus tipe 2.
REPUBLIKA.CO.ID, ROTTERDAM -- Para peneliti mengungkap kesehatan jantung adalah komponen kunci untuk pencegahan penyakit diabetes mellitus (DM) tipe 2. Hal itu terungkap dari sebuah penelitian yang diterbitkan September lalu di European Journal of Preventive Cardiology.
Penelitian yang dilakukan para ilmuwan Belanda ini menemukan bahwa risiko sakit diabetes tipe 2 berkurang bagi orang dewasa paruh baya dengan kesehatan kardiovaskular yang baik. Dalam penelitiannya, para peneliti mengamati individu dengan dan tanpa kecenderungan genetik menderita DM tipe 2 dari 5.993 individu.
Menggunakan data dari Studi Rotterdam berbasis populasi prospektif, para peneliti memasukkan sebagian besar peserta wanita yang rata-rata berusia 69 tahun. Skor kesehatan kardiovaskular dihitung dengan indeks massa tubuh peserta, tekanan darah, kolestrol total, status merokok, diet, dan aktivitas fisik dan selanjutnya dikategorikan sebagai dasar.
Skor genetik juga dibuat menggunakan 403 varian genetik independen yang terkait dengan penyakit ini, dengan mengklasifikan peserta memiliki risiko rendah, sedang, atau tinggi. Skor yang lebih tinggi menunjukkan kesehatan kardiovaskular yang lebih baik dan kemudian para peserta dibagi menjadi tiga kelompok yang menunjukkan sisa risiko dalam hidup mereka mengenai berkembangnya DM tipe 2.
Di kelompok yang 'ideal', risiko seumur hidup adalah 22,6 persen, kemudian 28,3 persen untuk menengah, dan 32,6 persen untuk kesehatan kardiovaskular yang buruk. Dengan memperhitungkan risiko genetik, risiko seumur hidup masih yang terendah untuk skor kesehatan kardiovaskular ideal di skor kesehatan terendah, menengah, dan tertinggi jika dibandingkan nilai kesehatan kardiovaskular yang buruk dan menengah.
Di usia indeks 55 pada mereka yang ada di kelompok risiko genetik tinggi, risiko hidup yang tersisa adalah 23,5 persen untuk kelompok ideal. Kemudian, 33,7 persen untuk menengah, dan 38,7 persen untuk kelompok kesehatan yang mengalami kardiovaskular yang buruk.
"Risiko seumur hidup untuk DM tipe 2)masih yang terendah untuk kesehatan kardiovaskular di skor risiko genetik terendah, kemudian di skor risiko genetik kedua dan skor risiko tertinggi bila dibandingkan dengan risiko seumur hidup diabetes tipe dua untuk (kesehatan kardiovaskular) yang buruk dan menengah," tulis para penulis seperti dikutip dari laman Fox News, Jumat (22/10).
Menggunakan skor kesehatan kardiovaskular perilaku dan biologis, kelompok peneliti menilai risiko seumur hidup lebih rendah di kategori kesehatan kardiovaskular yang ideal daripada yang miskin dan menengah. Hasil dari komponen kardiovaskular individu menunjukkan bahwa faktor perilaku, terutama indeks massa tubuh memiliki pengaruh paling besar.
Kelompok tersebut mencatat bahwa American Heart Association (Asosiasi Jantung Amerika) mempertimbangkan indeks massa tubuh sebagai perilaku. Fakta ini menjadi kontroversial karena mungkin menunjukkan bahwa obesitas adalah pilihan, sementara yang lain menyarankan obesitas harus dianggap sebagai metrik kesehatan.
Patogenesis diabetes tipe 2 didorong oleh faktor genetik dan non-genetik seperti obesitas, pola makan yang tidak sehat, dan aktivitas fisik yang menjamin langkah intervensi multilevel untuk meningkatkan pencegahan DM tipe 2. Hampir 870 orang berkembang mengalami diabetes tipe 2 selama masa tindak lanjut.
Dengan memperhatikan keterbatasan penelitian, penulis telah mengumpulkan metrik kesehatan kardiovaskuler individu di awal 20 hingga 27 tahun sebelumnya, yang mereka catat bisa menyebabkan salah klasifikasi peserta. Selain itu, dalam analisis, estimasi didasarkan pada ukuran sampel yang relatif kecil dan penelitian ini terutama mencakup indivividu keturunan Eropa.
Sementara itu menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, lebih dari 34 juta orang di Amerika Serikat hidup dengan diabetes dan 90 persen hingga 95 persen di antaranya menderita diabetes tipe 2.