Mahasiswa UNS Raih 3 Medali Emas di PON XX Papua

Tergabung dalam Kontingen DKI Jakarta dan Kontingen Jawa Tengah.

Humas UNS
Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jamal Wiwoho, menyerahkan bonus kepada para mahasiswa yang berhasil meraih medali di ajang PON XX Papua, Jumat (22/10).
Rep: Binti Sholikah Red: Muhammad Fakhruddin

REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo meraih tiga medali emas, dua perak dan tiga perunggu dalam gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021.


Dari sembilan mahasiswa UNS yang berlaga di PON XX Papua, delapan orang berhasil meraih medali. Para mahasiswa yang berhasil meraih medali tersebut mendapatkan berbagai bonus dari UNS.

Para mahasiswa UNS yang berlaga di PON XX Papua tersebut tergabung dalam Kontingen DKI Jakarta dan Kontingen Jawa Tengah.

Medali emas berhasil disabet oleh Janan Salma dari cabang olahraga (cabor) basket, Lukman L Hakim dari cabor baseball, dan Khoirudin Mustakim dari cabor pencak silat tanding kelas B.

Kemudian, medali perak berhasil dipersembahkan Fauziyyah Rahma dari cabor renang 4x200 meter freestyle relay women dan Agung Wahyudi dari cabor atletik lompat jangkit.

Sedangkan medali perunggu diraih oleh Ashifa’ Helsa dari cabor selam kolam 200 meteer, Nadia Haq UNC dari cabor pencak silat tanding kelas B, dan Adira Kurniawati dari cabor anggar sabel beregu.

Pemberian bonus kepada mahasiswa UNS peraih medali PON XX Papua 2021 diserahkan oleh Rektor UNS, Jamal Wiwoho, Jumat (22/10).

Jamal mengucapkan terima kasih atas capaian dan kontribusi mahasiswa UNS peraih medali PON XX Papua 2021 yang sudah mengharumkan nama almamater di kancah nasional.

"Suatu prestasi yang membanggakan bagi UNS dan kita doakan di event-event yang akan datang, baik nasional atau internasional, bisa memberikan warna terhadap UNS," kata Jamal seperti tertulis dalam siaran pers, Jumat.

Dengan prestasi mereka yang gemilang, Rektor menyebut mereka layak diganjar dengan bonus melimpah.

Mahasiwa UNS yang berhasil meraih medali emas di PON XX Papua 2021 mendapatkan pembebasan Uang Kuliah Tunggal (UKT), kesempatan untuk studi lanjut gratis hingga jenjang S-3 di UNS, dan uang pembinaan sebesar Rp 4,5 juta.

Kemudian, mahasiswa UNS yang meraih medali perak juga mendapat pembebasan UKT, ditambah kesempatan studi lanjut hingga jenjang S-2 gratis di UNS dan uang pembinaan sebesar Rp 3,5 juta.

Sedangkan bagi yang meraih medali perunggu dibebaskan UKT-nya selama berkuliah di UNS serta uang pembinaan sebesar Rp 2,5 juta.

Dekan Fakultas Keolahragaan (FKOR) UNS Sapta Kunta mengucapkan terima kasih kepada Rektor yang telah mengguyur mahasiswanya dengan bonus melimpah.

Dia berharap dengan diberikannya bonus dari UNS dapat memotivasi mahasiswa lainnya untuk berlomba-lomba memberikan kontribusi yang terbaik bagi UNS, baik di perlombaan tingkat nasional maupun internasional. Sebelumnya, pada Paralimpiade Tokyo kemarin, Sapta Kunta berhasil membawa anak asuhnya meraih medali emas pada cabang olahraga parabadminton.

"Kemarin kita banyak yang terkait raihan medali internasional dan mengharumkan nama Indonesia," ujar Sapta Kunta.

Selama gelaran pesta olahraga terbesar di Indonesia itu, ada berbagai cerita unik dari mahasiswa UNS yang berada di tanah Papua.

Cerita unik datang dari Nadia Haq UNC dari cabor pencak silat tanding kelas B yang berhasil menyumbangkan medali perunggu untuk kontingen Jawa Tengah dan bagi UNS dalam keadaan hamil.

Selain itu, ada cerita dari Khoirudin Mustakim peraih medali emas dari cabor pencak silat tanding kelas B yang berlari sejauh 58 kilometer dari Salatiga ke Klaten. Lari puluhan kilometer tersebut merupakan nazar yang sudah ia tekadkan sejak sebelum gelaran PON XX Papua 2021. Khoirudin menghabiskan waktu kurang lebih 10 jam dari Salatiga ke Klaten, dengan berbekal air mineral dan madu selama perjalanan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler