Sri Mulyani: Pembiayaan Investasi Melonjak 175,8 Persen
Realisasi pembiayaan investasi tersebut telah mencapai 40 persen terhadap target APBN
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebutkan realisasi pembiayaan investasi melonjak 175,8 persen dari Rp27,2 triliun pada September 2020 menjadi Rp75,2 triliun di September 2021."Below the line atau yang biasa disebut pembiayaan investasi terealisasi terutama untuk pemberian dana-dana abadi," ungkap Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KITA Edisi Oktober 2021 secara daring di Jakarta, Senin (25/10).
Dengan demikian, ia menuturkan realisasi pembiayaan investasi tersebut telah mencapai 40 persen terhadap target APBN 2021. Secara perinci, pembiayaan investasi sejak Januari-September 2021 telah diberikan untuk Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) senilai Rp20 triliun, Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) sebesar Rp15,1 triliun, Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Rp11,1 triliun, pinjaman ke daerah melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Rp10 triliun, dan PT Hutama Karya Rp6,2 triliun.
Bendahara Negara menambahkan, pembiayaan investasi juga telah diberikan kepada PT Pembangkit Listrik Negara (PLN) senilai Rp5 triliun, PT Sarana Multigriya Finansial Rp2,3 triliun, Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) Rp2 triliun, PT PAL Indonesia Rp1,3 triliun, PT Pelindo III Rp1,2 triliun, serta PT Kawasan Industri Wijayakusuma Rp970 miliar.
"Kami akan meminta Direktur Jenderal Kekayaan Negara Inspektur Jenderal untuk terus memantau kinerja dari penyertaan modal negara (PMN) dan bantuan-bantuan ini kepada instansi instansi tersebut," tegasnya.
Sementara itu, ia mengungkapkan untuk realisasi pembiayaan investasi pada bulan September 2021 saja tercatat mencapai Rp13,32 triliun.Dana tersebut diberikan kepada PLN Rp5 triliun, PT SMF Rp2,25 triliun, PPDPP Rp2,62 triliun, KIW Rp970 miliar, PT Pelindo III Rp1,2 triliun, dan PT PAL Rp1,28 triliun.