Perusahaan Jepang Diajak Kembangkan Usaha di Indonesia
Indonesia terus berupaya menciptakan iklim investasi yang kondusif.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi bertemu dengan kalangan pebisnis di Prefektur Hyogo dan mengajak berbagai perusahaan di wilayah tersebut untuk mengembangkan usahanya di Indonesia.
Heri bertemu dengan Gubernur Prefektur Hyogo, Jepang, Saito Motohiko dan sejumlah pebisnis Hyogo pada 22-23 Oktober, menurut keterangan KBRI Tokyo yang diterima di Jakarta, Selasa (26/10). Dalam perbincangan dengan Gubernur Hyogo, Heri menekankan bahwa Indonesia terus berupaya menciptakan iklim investasi yang kondusif. "Saat ini Indonesia siap menawarkan lebih banyak insentif bagi para investor asing termasuk untuk perusahaan yang berbasis di Prefektur Hyogo. Iklim investasi di Indonesia saat ini sudah semakin kondusif," kata Heri menjelaskan.
Selanjutnya, kepada para pebisnis di Hyogo, Heri menyampaikan pentingnya untuk mengembangkan bisnis di Indonesia karena potensi Indonesia yang besar bagi industri otomotif. Selain itu, menurut dia, pengembangan bisnis juga akan mendukung pemulihan ekonomi bagi kedua negara pascapandemi Covid-19.
Dalam pertemuan Dubes RI dengan para pebisnis Hyogo, Presiden dan Pejabat Eksekutif Nichirin Co. Ltd Ruichi Maeda menyampaikan niatnya merekrut sejumlah pekerja terampil tertentu asal Indonesia. Sementara itu, Presiden Direktur Kanemitsu Corp Toshiaki Kanemitsu mengapresiasi keamanan berbisnis, baik bagi perusahaan maupun para pekerja asal Jepang di Indonesia. Kanemitsu Corp. berencana menambahkan pabrik khusus yang memproduksi komponen mesin pertanian.
Dalam rangkaian kunjungan ke Hyogo, Heri berkesempatan bertemu dengan Presiden Divisi Pesawat Terbang perusahaan Shin Maywa Industries Ltd Katsuo Tanaka dan meninjau pabrik divisi pesawat terbang Shin Maywa. Pertemuan itu bertujuan untuk menjajaki kerja sama pesawat terbang antara Shin Maywa Aircraft Division dengan PT Dirgantara Indonesia dalam upaya produksi bersama untuk pesawat terbang air (seaplane).