Pelatih PSIS: Kalah dari Persib Tes Sesungguhnya

PSIS Semarang akhirnya menelan kekalahan perdana di Liga 1 musim ini.

ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Pesepak bola PSIS Semarang Frendi Saputra (kanan) berebut bola dengan pesepak bola Persib Bandung Henhen Herdiana (kiri) saat pertandingan Liga 1 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (26/10/2021). Pada pertandingan tersebut Persib mengalahkan PSIS dengan skor 1-0.
Rep: Hartifiany Praisra Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PSIS Semarang akhirnya menelan kekalahan perdana di Liga 1 musim ini dari Persib Bandung. Gol tunggal Febri Hariyadi memutus tren tidak terkalahakan PSIS di delapan laga di Stadion Maguwoharjo, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (26/10).

Pelatih PSIS, Ian Andrew Gillan, mengaku kekecewaan tentu tidak terhindarkan dalam timnya. Namun dia tetap mengapresiasi karena melawan tim yang sama-sama belum terkalahkan.

"Ini adalah tes sesungguhnya karena Persib adalah klub besar. Saya sendiri sebagai pelatih bangga terhadap anak-anak, kecewa pasti, tapi kami harus fokus ke laga selanjutnya," kata Ian usai laga.

Ian mengakui kekalahan tentu bukan hal yang bagus dari sepak bola. Namun sebagai tim profesional, Ian menilai skuadnya bisa melihat sejauh mana kemampuan tim untuk laga selanjutnya.

"Saya tidak ingin berkomentar soal pemain karena mereka sudah bekerja keras. Yang penting fokus ke laga selanjutnya dan bermain semaksimal mungkin," jelas Ian.

Pelatih berpaspor Australia ini memang melihat laga Persib sebagai ujian yang berat bagi pemain. Karena bukan hanya melawan tim berkualitas, lanjut Ian, tapi tim harus menghadapi lapangan licin akibat hujan lebat dan mencoba formasi baru.

"Kami belajar bahwa laga saat hujan ini kami kesulitan melakukan finishing meski ada di dalam kotak penalti. Lawan Persib adalah tes bagi kami dan kami akan fokus pada laga selanjutnya," tegas Ian.

Atas hasil tersebut, PSIS berada di posisi ketiga klasemen dengan 18 poin. Selanjutnya, PSIS akan menghadapi Bali United pada Ahad (31/10).

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler