Tentang Jodoh, Sudah Ditetapkan atau Harus Diperjuangkan?
Tentang Jodoh, Sudah Ditetapkan atau Harus Diperjuangkan?
Ada banyak pertanyaan dari anak muda mengenai jodoh, apakah dia sudah ditetapkan atau harus diupayakan? Tentu saja setiap orang, khususnya yang masih sendiri terus bertanya-tanya mengenai hal tersebut.
Untuk menjawabnya, ada pemahaman terkait takdir yang terjadi pada diri manusia. Dahulu ada perdebatan mengenai ketentuan dan ketetapan Allah terhadap diri manusia, yaitu paham Qadariyah dan Jabariyah.
Kaum Jabariyah merupakan kaum fatalis yang mengatakan bahwa manusia itu ibarat anak wayang yang didalangi. Apapun yang menimpa dan terjadi pada manusia, sepenuhnya merupakan kehendak Allah SWT.
Pandangan berbeda ditunjukkan kaum Qadariyah, mereka menyebut bahwa manusia berkuasa atas dirinya sendiri. Allah SWT sama sekali tidak ikut campur untuk terlibat dan mengintervensi apa yang ingin dilakukan manusia.
Perbedaan itu terus berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Setelah itu kaum Ahlusunnah wal Jamaah melalui asy'ariyah dan maturidiyah mengatakan pandangannya. Mereka menyebut ketentuan dan ketetapan Allah terbagi ke dalam dua, yaitu Qada dan Qadar.
Perbedaan Qada dan Qadar
Qada adalah ketentuan yang ditetapkan Allah SWT dan jumlahnya begitu banyak, tak terhingga sampai tidak bisa dihitung. Besok akan terjadi apa saja dalam hidup kita, itu sudah ada Qada-nya.
Berbeda dengan Qadar, yaitu ketentuan Allah SWT yang sudah terjadi. Di antara sekian banyak opsi tersebut, mana yang akan terjadi, itulah yang kemudian akan menjadi ketentuan takdir di dalam hidup manusia.
Ketentuan itu bersifat paten, tidak bisa diubah sama sekali. Seperti halnya takdir akan orangtua, etnis, jenis kelamin, pada hakikatnya menjadi takdir yang sama sekali tidak bisa diubah oleh manusia.
Ada juga yang sifatnya kondisional, yaitu karena ikhtiar manusia, upaya, dan doa yang dilakukan sebuah takdir bisa berubah. Contohnya takdir akan kesehatan, kita bisa jadi sehat atau sakit dengan berusaha dan berdoa.
Jodoh dalam Takdir Menurut Agama Islam
Terkait jodoh, kaum Ahlusunnah wal Jamaah yakin bahwa manusia memiliki opsi yang tak terhingga. Manusia bisa berjodoh dengan A, B, C, dan seterusnya dan bahkan boleh jadi ada Qada dengan opsi manusia tidak memiliki jodoh sampai akhir hayat.
Ketentuan Qada ini tidak diketahui manusia. Hal yang bisa diketahui mansuai adalah ketika Qada atau Qadar itu sudah terjadi, maka itulah takdir yang perlu kita jalani dengan berikhtiar kepada-Nya.
Sebagai manusia, karena tidak tahu Qada-nya, maka supaya takdir menjadi baik, harus selalu berikhtiar. Ikhtiar paling baik bisa diusahakan dalam doa mendapat jodoh yang baik, berupaya, dan terus berusaha.