25 Persen Angka Kematian di Malaysia karena Sakit Jantung
Sakit jantung juga jadi sebab utama kematian wanita di Malaysia.
REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Sakit jantung saat ini menjadi penyebab utama kematian di banyak rumah sakit Malaysia dengan jumlah mendekati 25 persen dari keseluruhan angka kematian. Pakar jantung di Malaysia, Dr Ika Faizura, mengemukakan hal itu dalam webinar kesehatan jantung yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit KPJ Ampang Puteri di Kuala Lumpur, Selasa (2/11), yang diikuti peserta dari Malaysia dan Indonesia.
"Hampir 50 persen dari pasien yang mengalami serangan jantung masih berusia muda antara 40 hingga 60 tahun," katanya.
Sementara, rata-rata orang terkena serangan jantung di Malaysia pada usia 59 tahun. Kemudian, Amerika, Eropa, Australia dan Selandia Baru usia 66 tahun, Kanada 68 tahun, dan Thailand 65 tahun dan China 63 tahun. Ika mengatakan, penyakit jantung dan stroke juga menjadi penyebab utama kematian wanita di Malaysia.
"Satu dari empat wanita meninggal karena serangan jantung atau stroke. Ini dua setengah kali dari wanita yang meninggal karena kanker," katanya.
Dia mengatakan, jantung yang tidak dirawat akan lemah sehingga penting untuk merawat jantung. "Fungsi jantung adalah memompa darah ke seluruh badan kita. Jantung lemah artinya jantung tidak berfungsi sehingga tidak bisa memompa darah ke seluruh tubuh," katanya.
Dia mengatakan, jantung bekerja 24 jam. Bahkan, saat tidur, hingga sejak bayi di dalam kandungan ibunya.
"Salah satu symptom lemah jantung awal adalah sesak napas, sudah bernapas, kaki bengkak, tidak mempunyai selera makan, urat-urat nampak tegang, rasa penat dan letih sepanjang masa. Kalau ada symptomini maka harus segera mendapatkan perawatan di rumah sakit," katanya.
Dia mengungkapkan, risiko penyakit jantung ada yang bisa diubah dan tidak. "Yang tidak bisa diubah adalah genetika, umur, ras, laki-laki. Orang Melayu dan India lebih beresiko terkena serangan jantung lebih tinggi daripada ras China. Orang laki-laki lebih terkena resiko," katanya.
Risiko yang bisa diubah, ujar dia, adalah stres, alkohol, merokok, nutrisi, obesitas, kolesterol. Dia menyarankan untuk mengonsumsi sayuran beragam dan minyak zaitun. Kemudian, berhenti merokok dan melakukan olah raga sekurang-kurangnya 150 menit dalam seminggu untuk mencegah sakit jantung.