Halloween Kini Dirayakan Terbuka di Arab Saudi

Budaya luar perlahan mulai masuk ke Arab Saudi.

ANTARA/Fauzan/rwa.
Halloween Kini Dirayakan Terbuka di Arab Saudi. Ilustrasi
Rep: Meiliza Laveda Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Setiap 31 Oktober, warga negara Amerika Serikat (AS) merayakan Halloween. Tak hanya di AS, perayaan Halloween juga dirayakan di sejumlah negara lain.

Baca Juga


Anak-anak akan mengenakan kostum menyeramkan sambil menggelar parade harlequin. Namun, tidak semua negara merayakan Halloween, seperti Arab Saudi.

Seiring berjalannya waktu, Arab Saudi mulai membuka diri. Selain mengembangkan sektor ekonomi non-minyak, beberapa budaya luar perlahan mulai masuk. Dekorasi Halloween seperti labu dan lampu memadati area sekitar mal dan rumah penduduk. Perayaan Halloween menjadi momen menyenangkan bagi warga asing dan Saudi.

Warga AS yang tinggal di Saudi Ryan Davidson menghabiskan beberapa hari untuk berbelanja kostum manusia serigala yang akan dikenakan pada pesta Halloween akhir pekan. “Saya tidak pernah membayangkan Halloween di sini menjadi hal penting seperti di AS. Saya sangat bersemangat merayakannya saat akhir pekan ini,” kata Davidson, dilansir The National, Selasa (2/11).

Kondisi ini jauh berbeda pada tahun-tahun sebelumnya. Banyak warga negara asing mengatakan Halloween dan Natal dulunya dirayakan dengan tenang sampai Visi 2030 yang digagas oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman diumumkan. Keputusan itu membuat festival keagamaan dan festival lain dapat dirayakan oleh penduduk Kerajaan.

 

Manajer Toko Dekorasi dan Kostum Party Experts di Riyadh Fahad Alzowaid mengaku senang saat melihat penduduk yang bersemangat merayakan Halloween. “Semua orang membeli make up, kostum, dan alat peraga. Orang-orang mengantre dan menunggu hingga 40 menit hanya untuk membeli kostum. Pemerintah telah mengendalikan pandemi dan membantu untuk mencegahnya,” ujar dia.

Anak-anak melakukan tradisi trick or treat yang mengumpulkan suguhan manis atau permen dari rumah di sekitar lingkungan mereka. Walaupun jumlah infeksi virus Covid-19 terus menurun dalam beberapa pekan terakhir, mereka tetap mematuhi sejumlah prosedur kesehatan, seperti mengenakan masker.

Salah seorang warga Saudi Ghada Batarjee mengatakan dia tetap memastikan anak-anak mengenakan masker dan menghadiri pertemuan terbatas demi keselamatan mereka. Batarjee mengatakan tahun ini, pemerintah telah mendukung perayaan Halloween.

“Sekarang perayaan ini lebih luas karena pemerintah telah membuka acara interaktif, toko, dan tempat hiburan lain. Ini sangat menyenangkan bagi anak-anak. Mereka suka trick or treat dan turun ke jalan. Sebagian besar tetangga kami memiliki lampu neon dan pesan yang tertulis ‘Bunyikan bel untuk hadiah’ dan itu membantu menyatukan komunitas dengan cara yang meriah,” ucap dia.

Mal di seluruh Kerajaan menjual kostum dan dekorasi yang terinspirasi Halloween. Sementara toko roti dan supermarket memanfaatkan momen ini dengan menawarkan beberapa barang yang bisa dirayakan saat Halloween. Warga negara Afrika Selatan yang mengunjungi Mall of Arabia di Jeddah Natasha Ahmed menyebut dirinya senang lantaran bisa menemukan kostum Halloween dengan mudah.

 

“Tadinya saya sulit mendapatkan dekorasi dan kostum tetapi hari ini, Anda bisa menemukannya dengan mudah di mal mana pun,” kata dia.

Selain mudah mendapat akses kostum dan dekorasi Halloween, acara publik juga diadakan di Kerajaan. Orang-orang menghadiri Petualangan Horor di Negeri Ajaib Musim Dingin Riyadh yang memiliki rumah hantu, labirin, menakutkan, dan permainan.

Sedangkan di sudut lain Riyadh, terdapat fasilitas publik seperti Istana Tuwaiq di Diplomatic Quarter untuk merasakan sensasi trik or treat dan kompetisi. Syrup Lounge juga mengadakan pesta kostum untuk anak-anak, beberapa permainan, dan kegiatan keluarga.

Bahkan, penggemar kebugaran dapat merayakan Halloween di gym yang menyelenggarakan acara khusus selama Halloween. Rebel 1 gym mengadakan sesi memompa jantung dan menawarkan camilan.

“Bayangkan, orang Saudi biasa bepergian ke luar negeri untuk merasakan kegiatan ini dan sekarang pemerintah kami telah menghadirkannya sehingga kami dapat menikmatinya di sini bersama teman dan keluarga kami,” kata Warga Saudi yang tinggal di Riyadh, Enas Abdullah.

 

Di negara Teluk lain, Halloween pun sudah dirayakan dengan luas, misalnya di Uni Emirat Arab (UEA). Dikutip Khaleej Times, tahun ini, penduduk UEA disuguhi sejumlah acara Halloween.

Dubai Expo 2020 telah menyiapkan serangkaian acara Halloween selama beberapa hari ke depan, di antaranya demo donat yang diselenggarakan Bread Ahead Bakery and School. Pengunjung dapat menikmati donat dan pizza yang lezat sambil menyaksikan demo gratis. Selain itu, Dubai Millennium Amphitheatre menyelenggarakan Halloween Expo yang diisi oleh Musikal Halloween.

Namun, perayaan Halloween memiliki pandangan berbeda dari sejumlah tokoh. Dosen Muslim Shaikh Tauqir Ishaq mempertanyakan maksud perayaan Halloween di negara Teluk.

“Mengadopsi praktik Halloween yang mengharuskan kita berpakaian seram seperti vampir dan setan menunjukkan perampasan terhadap praktik Islam mereka. Saya tidak tahu alasan Muslim di negara Teluk merayakan ini,” kata Shaikh Tauqir kepada 5 Pillars UK.

Sebagai Muslim yang baik kata dia seharusnya mengikuti tradisi sesuai ajaran agama daripada menjalankan budaya lain. Ini mengacu pada arahan dari Nabi Muhammad saw.

“Nabi kita tercinta telah memperingatkan untuk tidak meniru suatu kaum, khususnya dalam ritual pagan,” tambahnya.

https://www.thenationalnews.com/gulf-news/saudi-arabia/2021/10/30/foreigners-impressed-by-saudi-arabias-halloween-preparations/

https://www.khaleejtimes.com/entertainment/halloween-in-uae-heres-how-expats-are-celebrating-the-spooky-festival

 

https://5pillarsuk.com/2021/10/31/saudi-arabia-fully-embraces-pagan-festival-of-halloween/

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler