Alec Baldwin Unggah Pernyataan Kru Terkait Penembakan

Alec Baldwin memilih tak banyak bicara terkait insiden penembakan di lokasi syuting.

AP/Seth Wenig
Alec Baldwin memilih tak banyak bicara terkait insiden penembakan di lokasi syuting.
Rep: Santi Sopia Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Hollywood, Alec Baldwin, diketahui masih menenangkan diri setelah kasus penembakan yang dilakukannya sampai merenggut nyawa seorang sinematografer Halyna Hutchins di lokasi syuting Rust, bulan lalu. Baldwin dan banyak kru di lokasi syuting diduga tidak mengetahui jika senjata tersebut diisi oleh peluru tajam.

Baca Juga


Setelah menggambarkan insiden tersebut sebagai tragedi yang tragis, aktor 63 tahun tersebut memilih tidak terlalu banyak bicara. Kali ini, pemain The Boss Baby itu hanya membagikan unggahan seorang anggota kru film bernama Terese Magpale Davis dari Facebook ke akun Instagram miliknya, dilansir dari Fox News, Rabu (3/11).

"Baca ini," tulis Baldwin di Instagram bersama tangkapan layar tulisan Terese Davis yang merupakan kru profesional untuk kostum film.

Hal itu menunjukan Baldwin membantah isu miring tentang kondisi yang buruk di lokasi syuting. Sebab, unggahan Davis sebelumnya menunjukan kondisi syuting yang sebenarnya baik-baik saja dan kondusif.

"Saya sangat muak dengan narasi ini. Saya mengerjakan film ini. Awalnya isu miring berputar tentang kita yang terlalu banyak bekerja. Padahal kami tidak pernah bekerja lebih dari 12,5 jam sehari. Itu hanya sekali. Kebanyakan hari di bawah 12 jam. Pada hari Halyna meninggal, kami melakukan turn around 12 jam setelah 11 jam syuting,” tulis Davis.

Davis menjelaskan bahwa kru biasanya telah dibebastugaskan pada pukul 18:30 dan sudah melewati akhir pekan selama 56 jam sebelum kasus penembakan terjadi. Jadi, dia menegaskan, seharusnya tidak ada kru yang merasa terlalu lelah.

"Ini semua bisa dibuktikan dengan time sheet harian," lanjutnya. 

Selanjutnya, Davis membantah tentang isu bahwa kru film dijanjikan hotel tetapi malah dibatalkan. Justru kru film tetap diberikan penginapan hotel yang cukup mewah. 

“Bukan karena mereka tidak aman. Anda tidak dapat memberi tahu saya bahwa enam pria besar merasa sangat tidak aman di hotel mereka tetapi baik-baik saja tidur di mobil mereka di tempat parkir (yang tidak pernah terjadi) seperti yang juga mereka klaim,” kata Davis.

Sebelumnya, isu penginapan diduga menjadi salah satu masalah yang telah menyebabkan ketegangan antara anggota kru dan produser. Beberapa anggota kru mengklaim mereka dijanjikan hotel di Santa Fe, dekat dengan Bonanza Creek Ranch, lokasi di mana film itu diambil, tetapi malah diganti di Albuquerque.

"Mereka diberi hotel. Setengah dari mereka tidak menggunakannya bahkan ketika hotel lebih bagus,” tambah Davis.

Dalam unggahan berikutnya, Davis juga mengecam pernyataan soal waktu tunggu yang terlalu lama untuk melakukan perjalanan ke lokasi set. Dia menyebut anggota kru tidak melakukan perjalanan jarak penuh antara Albuquerque dan Santa Fe.

Kru mencoba untuk menegosiasikan kembali kontrak mereka di tengah pertunjukan dan menahan produser dengan berjalan keluar.

Tulisan Davis menanggapi rumor terkait pemogokan yang terjadi sebelum insiden penembakan. Menurutnya, anggota kru yang meminta bayaran lebih tinggi dibanding kru lainnya adalah mereka yang hanya peduli pada diri sendiri. 

"Orang-orang ini bukan pahlawan," kata Davis. 

Dia kemudian mengatakan bahwa produser bekerja tanpa lelah bersama anggota kru lainnya. Bahkan produser film “Rust” disebut Davis merupakan salah satu produser paling mudah didekati dan hangat yang pernah bekerja dengannya. Produksi film juga tentunya telah diberi izin untuk menyewa daftar serikat pekerja untuk beberapa kru kamera.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler