Manfaat Olahraga untuk Penderita Diabetes Tipe 2
CDC merekomendasikan minimal 150 menit latihan intensitas sedang per pekan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut American Diabetes Association (ADA), olahraga sangat penting untuk mengelola glukosa darah. Memahami bagaimana diabetes tipe 2 menyebabkan glukosa darah meningkat memperjelas bagaimana aktivitas fisik dapat membantu.
Dilansir di laman Medical News Today, Kamis (4/11), disebutkan bahwa olahraga membantu melawan efek diabetes tipe 2 dalam beberapa cara. Ini meningkatkan sensitivitas insulin, yang membantu sel menggunakan insulin yang tersedia untuk mengambil glukosa dari darah. Juga, ketika sel-sel otot berkontraksi selama latihan, mereka dapat mengambil glukosa bahkan ketika insulin tidak tersedia.
Efek penurunan glukosa darah dari olahraga bertahan hingga sekitar 24 jam setelah berolahraga. Meskipun semua olahraga membantu melawan efek diabetes dengan meningkatkan penurunan berat badan dan meningkatkan sensitivitas insulin, jenis spesifik di bawah ini memberikan keuntungan tambahan:
1. Latihan aerobik
Latihan aerobik secara teratur menurunkan tekanan darah, kadar trigliserida, dan hasil tes A1C, yang memberikan tingkat glukosa darah rata-rata selama dua sampai tiga bulan terakhir. Penelitian telah mengaitkan latihan aerobik intensitas sedang hingga tinggi dengan risiko kardiovaskular dan kematian keseluruhan yang jauh lebih rendah pada penderita diabetes.
2. Latihan resistensi
Diabetes merupakan faktor risiko untuk kekuatan otot yang buruk. Latihan resistensi membantu melawan efek ini, karena meningkatkan massa dan kekuatan otot.
3. Jenis olahraga lainnya
Orang dewasa yang lebih tua dengan diabetes cenderung memiliki keterbatasan dalam keseimbangan dan fleksibilitas. Latihan peregangan meningkatkan fleksibilitas dan rentang gerak, sementara latihan keseimbangan mengurangi risiko jatuh dan meningkatkan gaya berjalan. Taici dapat meningkatkan keseimbangan, meningkatkan kualitas hidup, dan mengurangi gejala diabetes yang mempengaruhi sistem saraf.
4. Latihan intensitas sedang
CDC merekomendasikan mendapatkan minimal 150 menit latihan intensitas sedang per pekan. Organisasi juga menganjurkan terlibat dalam kegiatan yang melatih semua kelompok otot utama setidaknya dua hari dalam sepekan.
Contoh latihan intensitas sedang meliputi berjalan cepat, memotong rumput, persepedaan, tarian, mengerjakan pekerjaan rumah, renang dan bermain olahraga. Terlepas dari seberapa banyak olahraga yang dilakukan seseorang, penelitian mengaitkan perilaku menetap dengan risiko penyakit dan kematian yang lebih tinggi.
Studi juga menghubungkan perilaku menetap dengan kontrol gula darah yang buruk pada orang yang berisiko terkena diabetes tipe 2. Orang-orang ini dapat meningkatkan kadar gula darah mereka dengan melakukan jalan kaki ringan atau olahraga selama tiga menit setiap 30 menit.