Para Ustazah Jakarta Gelar Maulid di Assuryaniyah

Silaturahim para ustazah untuk melanjutkan perjuangan Ustazah Suryani Thahir

Republika/Zahrotul Oktaviani
Maulid Nabi di Graha Assuryaniyah, Jumat (5/11)
Rep: Zahrotul Oktaviani Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keceriaan dan kebahagiaan menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW terasa di Graha Assuryaniyah, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (5/11). Para ustazah dari berbagai wilayah di DKI Jakarta dan perwakilan Majelis Mudzakaroh, berkumpul untuk bersholawat dan berdoa bagi Rasulullah SAW.

Salah satu penceramah, Ustazah Bahijah Hamid, memanjatkan doa agar berkumpulnya mereka di lokasi membawa berkah dari Allah SWT. Silaturahmi yang terjalin kali ini juga diharapkan menjadi kekuatan untuk melanjutkan perjuangan Almarhumah Ustazah Suryani Thahir.

"Hari ini akhirnya kumpul ramai-ramai. Semoga hari ini keberkahan dari Allah SWT untuk kita semua. Silaturahim ini semoga menjadi kekuatan untuk melanjutkan perjuangan beliau," kata dia.


Ketua Majlis Mudzakaroh Ustazah Qotrunnada Syathiry menyebut kegiatan maulid seperti ini merupakan agenda tahunan. Berbeda dari kegiatan sebelumnya, di tengah pandemi ini acara Maulid Nabi dilakukan dengan protokol kesehatan (prokes) dan jumlah yang terbatas.

Majlis Mudzakaroh mengadakan kegiatan Maulid Nabi di Graha Assuryaniyah, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (5/11) - (Majlis Mudzakaroh)


"Karena masih pandemi, yang kita undang terbatas. Protokol kesehatan tetap kita ikuti, menghormati aturan dari pemerintah. Ini untuk silaturahim internal saja," kata dia.

Agenda yang diselenggarakan kali ini merupakan permulaan untuk majelis maulid. Beberapa hari ke depan akan diadakan majelis maulid serupa, di beberapa titik dan lokasi berbeda.

Majlis Mudzakaroh disebut sempat berhenti total selama satu tahun, saat awal masa pandemi. Namun seiring berlakunya PPKM dan kelonggaran yang ada, majelis tatap muka kembali dibuka meski intensitasnya belum kembali seperti semula.

Tak hanya dari anggota pengurus Majlis Mudzakaroh, hadir dalam kegiatan Maulid ini dari Kajian Muslimah Assuryaniyah. Kelompok ini baru berjalan tiga tahun, didirikan oleh Ustazah Nada, dengan anggota kebanyakan berusia muda.

"Untuk kajian, kisaran umurnya 18 sampai 55, bahasannya lebih santai. Saya melihat ada kebutuhan mereka yang sedang senang dengan kajian. Penyampaian bahasannya dengan bahasa yang ringan dan relate dengan kehidupan sehari-hari," ujarnya.



BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler