120 Pecatur Tampil pada Hari Pertama Peparnas Papua

Nomor catur standar Peparnas Papua diikuti 23 provinsi.

Antara/Indrayadi TH
Pecatur putri Jawa Barat Mira Jatnika (kanan) melakukan langkah dalam pertandingan Tuna Netra (TN) B2/3 catur cepat Peparnas XVI Papua di Hotel Sahid, Jayapura, Papua, Sabtu (6/11/2021).
Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 120 pecatur dari 23 provinsi tampil pada hari pertama pertandingan cabang olahraga catur Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI 2021 di Hotel Sahid, Kota Jayapura, Sabtu (6/11). Menurut Koordinator Panitia Pelaksana (Panpel) Catur Peparnas Papua Baharudin Hasan, hari pertama cabang olahraga ini mempertandingkan nomor catur standar dan akan menyelesaikan babak pertama hingga babak ketiga yang diikuti 23 provinsi.

Baca Juga


Ke-23 provinsi tersebut adalah Banten, Papua, Jawa Barat, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Banten, Jawa Timur, Riau, Jambi, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Selatan, Daerah Istimewa Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Maluku Utara, serta Kalimantan Timur. 

Lanjutan babak penyisihan akan dimainkan pada Ahad (7/11), dimulai pada pukul 13.00-16.00 Waktu Indonesia Timur (WIT). "Hari Senin sudah memasuki babak final, nomor standar," kata Baharudin.

Sementara itu, Manajer Catur NPCI Papua Agus Kurniawan mengatakan kontingen tuan rumah menargetkan 12 medali emas dalam Peparnas Papua.

"Dari 38 emas yang diperebutkan, kami optimistis mampu meraih 12 emas," ujar Agus.

Menurut dia, untuk mewujudkan hal tersebut, pihaknya telah mengirim atlet catur Papua berlatih di Provinsi Kalimantan Timur. "Kami juga menggelar uji tanding dengan pecatur yang bergelar Master Internasional agar mental tanding atlet Papua makin tangguh," urai Agus.

Peparnas dibuka pada Jumat (5/11) di Jayapura oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin. Peparnas Papua mengirimkan pesan kesetaraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler