Penjagaan Allah Ta'ala Terhadap Nabi Musa
Nabi Musa berani mengucapkan kebenaran di hadapan Firaun dengan penjagaan Allah.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada beragam bentuk penjagaan Allah terhadap kekasih-Nya dan orang-orang yang salih di dunia. Ini termasuk kepada Nabi Musa Alaihissallam dari kekejaman penguasa.
Dikutip dari buku Jangan Takut Hadapi Hidup karya Aidh Abdullah Al-Qarny, Musa Alaihissallam merupakan contoh lain yang diutus Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk menghadapi Firaun, seorang pemimpin diktator. Musa Alaihissallam pergi menemuinya untuk mengajak kembali ke jalan Allah.
Sebelum ia masuk ke dalam kerajaan, sempat terlintas dalam benaknya bahwa kematian telah menantinya. Siapakah yang ada di dalam istana?
Dialah Firaun si penguasa! Terbayang dalam benaknya pedang yang terhunus, darah, kematian yang merah menyala. Firaun penguasa perang, pembunuh dan seorang diktator yang sangat kejam.
Musa Alaihissallam bermunajat kepada Tuhannya,
...رَبَّنَآ اِنَّنَا نَخَافُ اَنْ يَّفْرُطَ عَلَيْنَآ اَوْ اَنْ يَّطْغٰى
"Ya Allah, sesungguhnya kami sangat khawatir kalau ia sampai menyiksa ataupun bertidak melampaui batas terhadap diri kami." (QS. Thaha ayat 45).
Pada saat yang bersamaan, Allah menurunkan jawaban sebagaimana yang tertulis dalam Alquran,
...لَا تَخَافَآ اِنَّنِيْ مَعَكُمَآ اَسْمَعُ وَاَرٰى
"Janganlah kalian berdua merasa takut dan gentar, karena sesungguhnya Aku selalu bersama kalian, Aku melihat dan mendengar." (QS. Thaha ayat 46).
Begitulah, akhirnya Nabi Musa Alaihissallam berani mengucapkan kebenaran di hadapan Firaun dan Allah-lah yang menjaga dirinya. Nabi Musa Alaihissallam dan Firaun sepakat untuk menentukan hari di mana keduanya akan menunjukkan kelebihan masing-masing, hari dimulainya perseteruan antara Musa dan para penyihir Firaun. Pada hari yang telah ditentukan, orang-orang berkumpul dan Musa hadir di tengah mereka berikut para penyihir Firaun.
Musa Alaihissallam memerintahkan kepada mereka, "Lemparkanlah!" Mereka segera melemparkan tongkat dan tali yang ada di tangannya. Seketika itu, tongkat dan tali yang mereka pegang berubah menjadi ular. Kembali terbersit dalam hati Nabi Musa rasa takut. Ketika itu, wahyu turun dari dzat sebaik-baik Pelindung, dan Dialah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
...لَا تَخَفْ اِنَّكَ اَنْتَ الْاَعْلٰى
"Jangan engkau pernah merasa takut, karena sesungguhnya engkaulah yang lebih tinggi dari mereka." (QS. Thaha ayat 68)
Ya, karena engkau bersama Allah!
وَلَا تَهِنُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَنْتُمُ الْاَعْلَوْنَ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ
"Janganlah kalian pemah merasa lemah dan sedih, karena sesungguhnya kalianlah yang lebih tinggi jika kalian memang benar-benar beriman." (QS. Ali Imran ayat 139)