China Lakukan Patroli Saat Anggota Parlemen AS ke Taiwan

Kementerian Pertahanan China mengecam kunjungan delegasi AS ke Taiwan

AP/Military News Agency
Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Militer Taiwan ini, unit lapis baja Taiwan melakukan latihan menembak langsung untuk mencegah pasukan pendaratan pantai selama latihan Han Guang yang diadakan di pulau kabupaten Penghu, Taiwan, Rabu, 15 September 2021. Tahunan Taiwan Latihan militer lima hari Han Guang dirancang untuk mempersiapkan pasukan pulau itu untuk serangan oleh China, yang mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya sendiri.
Rep: Antara Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Militer China pada Selasa (9/11) mengatakan mereka melakukan patroli kesiapan tempur ke arah Selat Taiwan setelah Kementerian Pertahanan China mengecam kunjungan delegasi Kongres Amerika Serikat ke Taiwan. Delegasi Kongres AS itu disebut tiba di Taiwan dengan pesawat militer.

Baca Juga


Patroli itu ditujukan untuk menyikapi kata-kata dan tindakan yang "sangat salah" dari "negara-negara yang bersangkutan" tentang masalah Taiwan dan untuk kegiatan pasukan pro kemerdekaan di Taiwan. Demikian kata seorang juru bicara militer China dalam sebuah pernyataan.

Ketegangan di lintas selat telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Taiwan selama satu tahun terakhir atau lebih mengeluh tentang misi patroli berulang yang dilakukan oleh angkatan udara China di dekat pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu.

Beberapa media Taiwan pada Selasa melaporkan bahwa anggota parlemen dan senat AS, yang tidak disebutkan namanya, telah tiba di Taipei pada Selasa malam dengan pesawat militer AS. Kantor pemerintah Taiwan menolak berkomentar tentang kunjungan itu. Institut Amerika dan kedutaan de facto AS tanpa adanya hubungan diplomatik formal di Taiwan tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Kementerian pertahanan China mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa anggota Kongres AS telah tiba di Taiwan dengan pesawat militer. "Kami dengan tegas menentang dan mengutuk keras langkah ini," katanya.

China tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya, meskipun pulau itu mengklaim diri sebagai negara merdeka yang akan mempertahankan kebebasan dan demokrasinya.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler