Presiden Prancis Dorong Vaksinasi Dosis Tiga untuk Usia 50
Kasus covid-19 di Prancis kini meningkat.
AP/Yves Herman/Reuters Pool
Rep: Idealisa masyrafina Red: Dwi Murdaningsih
REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan langkah-langkah baru untuk mendorong orang tua mendapatkan dosis vaksinasi ketiga terhadap virus corona. Ini merupakan upaya untuk membendung peningkatan jumlah infeksi dan rawat inap di Prancis.
Baca Juga
Dalam pidato TV, dilansir di Euronews, Rabu (10/11), presiden Prancis mengatakan bahwa mulai pertengahan Desember, suntikan booster akan diperlukan agar orang berusia di atas 65 tahun.
Sejak September, suntikan booster satu dosis telah tersedia untuk orang tua, yang paling rentan, dan pekerja perawatan dan kesehatan, tetapi pengambilannya lambat. Hingga akhir pekan lalu hanya 3,4 juta dari 7,7 juta yang memenuhi syarat telah menerima dosis ketiga.
Dosis vaksinasi ketiga diperlukan untuk mengimbangi berkurangnya efisiensi dari waktu ke waktu dari semua vaksin melawan COVID-19.
"Kita perlu mempercepat. Mulai 15 Desember, Anda memerlukan bukti booster untuk memperpanjang validitas kartu kesehatan Anda," kata Macron.
Sejak musim panas, 'pass sanitaire' telah diperlukan untuk masuk ke bar, restoran, dan tempat lainnya.
Kartu kesehatan menunjukkan bukti status vaksinasi lengkap, tes COVID-19 negatif baru-baru ini, atau pemulihan dari penyakit.
Macron menambahkan bahwa orang berusia 50 hingga 64 tahun akan memenuhi syarat untuk dosis booster mulai awal Desember. Ia mengungkapkan keprihatinan atas kebangkitan kasus virus corona yang katanya telah meningkat 40 persen dalam seminggu.
"Lebih dari 80 persen orang dalam perawatan intensif berusia di atas 50 tahun, itu sebabnya kampanye penarikan akan diluncurkan mulai awal Desember untuk warga kami, berusia antara 50 dan 64 tahun," kata presiden.
"Kami telah memberi tahu otoritas ilmiah sehingga mereka dapat menunjukkan kepada kami dalam beberapa hari mendatang metode praktis dan tenggat waktu yang harus diikuti," kata dia.
Macron mengatakan gelombang kelima COVID-19 telah dimulai di Eropa. Ia mendesak semua orang untuk divaksinasi.
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler