Dinkes Depok Berupaya Turunkan Angka Gizi Buruk dan Stunting

Anak-anak harus memperoleh pelayanan kesehatan, gizi, air minum dan sanitasi.

ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Kader PKK mengukur tinggi badan anak di Posyandu Angger 2, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Senin (25/10/2021). Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui kader PKK melakukan pendeteksian dini dan memberikan nutrisi untuk mengejar target Jabar Zero New Stunting pada tahun 2023.
Rep: Rusdy Nurdiansyah Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok terus berupaya menurunkan angka gizi buruk dan stunting (pendek). Upaya yang dilakukan tersebut dengan sinergisitas dari berbagai perangkat daerah dan lintas sektor lainnya untuk mencapai tujuan zero stunting di Kota Depok.


Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kota Depok, Supian Suri mengatakan, untuk mengatasi masalah gizi buruk dan stunting, pihaknya menerapkan pendekatan intervensi secara konvergen yang melibatkan multisektor di berbagai tingkatan.

"Dalam percepatan penurunan dan pencegahan stunting butuh koordinasi, sinergisitas, dan sinkronisasi para pihak yang berkepentingan agar dalam pelaksanaannya dapat lebih optimal," ujar Supian.

Menurut Supian yang juga Sekda Kota Depok ini, program percepatan perbaikan gizi  dapat mulai dilakukan dengan memastikan kesehatan yang baik dan gizi yang cukup pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).

"Program tersebut merupakan salah satu upaya untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia," terangnya.

Ia menambahkan, untuk itu, anak-anak harus memperoleh pelayanan kesehatan, gizi, air minum dan sanitasi. Juga pendidikan yang layak dan perlindungan sosial.

"Percepatan perbaikan gizi anak harus terpenuhi dengan baik dari segala aspek agar upaya mewujudkan zero stunting dapat maksimal," tuturnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler