Rusia Umumkan Rekor Kematian Covid-19, Oksigen Langka
Rekor kematian akibat Covid-19 di Rusia hingga Rabu (10/11), capai 1.239 kematian.
REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia mengumumkan rekor 1.239 kematian akibat COVID-19 dalam sehari pada Rabu (10/11). Ini merupakan angka kematian tertinggi yang dilaporkan hanya beberapa hari setelah sebagian besar wilayah membuka kembali tempat-tempat usaha.
Satuan tugas COVID-19 pemerintah Rusia juga melaporkan 38.058 kasus baru, termasuk 3.927 kasus di ibu kota Moskow, dalam 24 jam terakhir. Menteri Kesehatan Rusia, Mikhail Murashko, mengatakan bahwa persediaan oksigen di rumah sakit di 12 wilayah Rusia hanya cukup untuk 1-2 hari ke depan kecuali dapat diisi ulang.
"Pada saat yang sama, kata dia, sejumlah wilayah mulai melaporkan penurunan kasus dan vaksinasi telah membuahkan hasil karena hanya 3-4 persen warga Rusia yang sudah divaksin, terinfeksi. Lebih dari 62 juta orang Rusia telah menerima sedikitnya satu dosis vaksin COVID-19," kata Murashko, dilansir dari reuters, Rabu.
Sebelumnya, akhir Oktober lalu, Rusia juga mengumumkan rekor 1.163 kematian COVID-19 dalam sehari. Kasus di negara tersebut sedang mangalami lonjakan yang memaksa otoritas untuk memberlakukan lagi langkah penguncian parsial.
Kematian akibat COVID-19 kembali menyentuh rekor harian untuk kesembilan kali dari 11 hari terakhir. Satgas penanganan COVID-19 Rusia juga mencatat 39.849 kasus baru dalam sehari, termasuk 7.511 kasus di Moskow.
Rusia sebelumnya menutup tempat-tempat kerja secara nasional pada pekan pertama November untuk menekan kasus dan kematian COVID-19. Tidak hanya perkantoran, Moskow menutup taman kanak-kanak, sekolah, pusat kebugaran, tempat hiburan dan sebagian besar toko, dan mengizinkan restoran dan kafe hanya menyediakan layanan untuk dibawa pulang atau diantar.
Toko makanan, apotek, dan perusahaan yang mengoperasikan infrastruktur utama tetap buka. Akses ke museum, teater, ruang konser, dan tempat-tempat lain terbatas pada orang yang memegang kode digital di ponsel cerdas mereka untuk membuktikan bahwa mereka telah divaksinasi atau pulih dari COVID-19.