Afirmasi Madrasah Swasta Disesuaikan Kebutuhan
Afirmasi untuk pembangunan madrasah tetap dijaga.
REPUBLIKA.CO.ID,PALEMBANG -- Dirjen Pendis Kementerian Agama (Kemenag) Muhammad Ali Ramdhani menyebut afirmasi yang akan diberikan kepada madrasah swasta masih dirancang. Nantinya, afirmasi ini akan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing sekolah.
"Masih dirancang, sedemikian rupa. Karena kita tidak ingin hadirnya kita (Kemenag) tidak cocok dengan kebutuhan masing-masing madrasah," ujarnya di MAN 3 Palembang, Rabu (10/11).
Sebagai gambaran, ia menyebut tidak ada satu obat yang bisa menyembuhkan semua penyakit di dunia. Hal ini sama bentuknya dengan afirmasi yang akan diberikan Kemenag.
Afirmasi kepada madrasah swasta, lanjut Ali Ramdhani, ditekankan pada aspek evaluasi diri madrasah (EDM). Tidak ada skema yang sama untuk madrasah, kecuali telah didapat hasil dari EDM ini.
"Evaluasi diri madrasah, apa yang mereka butuhkan. Ada yang butuh digitalisasi, ruang kelas baru (RKB), macam-macam," kata dia.
Sebelumnya, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi menyebut Kemenag terus berupaya memberikan afirmasi terhadap madrasah, termasuk madrasah swasta. Madrasah swasta harus tetap dijaga dan dikembangkan.
“Afirmasi Kementerian Agama dalam pembangunan madrasah, khususnya madrasah swasta harus tetap dijaga, dipertahankan dan terus dikembangkan. Sebab, madrasah swasta bukan saja sebagai mitra strategis pemerintah juga merupakan cikal bakal pendidikan di Indonesia,” kata dia dalam keterangan yang didapat Republika.
Lebih dari 92 persen madrasah merupakan binaan Kementerian Agama adalah swasta. Hal ini menunjukkan tingginya partisipasi masyarakat dalam pembangunan manusia Indonesia.
Wamenag menyebut, selama ini madrasah menjadi salah satu pilar pendidikan nasional dan turut berkontribusi besar terhadap pembangunan pendidikan. Karena itu, afirmasi menjadi sebuah keharusan.
“Madrasah swasta turut berperan dalam menyiapkan berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab," ujarnya.