Rutin Konsumsi Ikan Kurangi Risiko Kardiovaskuler
KKP menargetkan konsumsi ikan 60 kg per kapita pada 2024.
REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta -- Makan ikan bermanfaat bagi tubuh. Praktisi Nutrisi Dr. Raissa Edwina Djuanda mengungkapkan penelitian menyebut mengonsumsi ikan satu kali per pekan memiliki risiko 15 persen lebih rendah terkena kematian akibat penyakit kardiovaskuler (CVD) daripada mereka yang tidak mengonsumsi ikan.
"Coba itu sekali seminggu makan ikan saja sudah mengurangi risiko kematian akibat CVD," kata Raissa Edwina Djuanda dalam rilis Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Jakarta, Jumat (12/11).
Hasil riset lainnya menyebutkan bahwa konsumsi makanan laut yang cukup di masa kanak-kanak telah terbukti membantu perkembangan saraf, kognitif dan visual. Alumnus kedokteran Universitas Indonesia ini mencontohkan ikan-ikan yang memiliki kandungan gizi dan manfaatnya bagi kesehatan.
Misalnya, ikan tuna yang sebagian besar lemaknya omega 3 dan mampu menyehatkan jantung, mencegah anemia, menjaga kesehatan tulang dan menyehatkan mata. Kemudian ikan teri dengan kandungan omega 3 dan selenium, membantu menurunkan kolesterol dan trigliserid serta meningkatkan imun.
Lalu ikan kembung yang bisa mencegah asma dan diabetes. Ikan air tawar juga mengandung gizi dan bermanfaat bagi kesehatan, seperti ikan patin yang sangat cocok untuk pelaku diet dan meningkatkan sensitivitas insulin.
"Lemak ini bagus, lemak yang sehat kaya akan omega 3 juga, jadi boleh dimakan. Vitamin D ikan patin tinggi, sudah seperti minum kapsul vitamin," kata dia.
Senada, Lektor Kepala Politeknik Ahli Usaha Perikanan, Dr. Niken Dharmayanti mengungkap sebuah survei terhadap 4 kelompok pengonsumsi ikan dengan frekuensi yang berbeda dan diamati selama 16 tahun. Kelompok pertama makan ikan tiap hari, kedua makan ikan kadang-kadang, ketiga jarang sekali makan ikan dan terakhir tidak makan ikan sama sekali.
"Hasil kelompok 1 pada umumnya memiliki angka kematian yang rendah dibandingkan kelompok 4 berkaitan berbagai macam kanker, jantung dan hepatitis," ucapnya.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Artati Widiarti mengajak para ibu untuk menjadi agen kesehatan keluarga dengan menyiapkan konsumsi ikan lokal di meja makan. Dia berharap ikan dijadikan sebagai menu utama keluarga.
"Peningkatan konsumsi ikan diharapkan akan menggerakkan produksi di hulu serta terjadi perbaikan gizi masyarakat yang akan mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia," terang Artati.
KKP menargetkan tingkat konsumsi ikan sebesar 62,05 kg/kapita/tahun di tahun 2024 dari yang sebelumnya 56,39 kg/kapita/tahun di tahun 2020.