Kedekatan Ayah-Anak Pengaruhi Pemilihan Pasangan Hidup

Lewat ayahnya, anak bisa memetakan figur laki-laki ketika memilih pasangan hidup.

Republika/Prayogi
Anak perempuan diapit kedua orang tuanya (ilustrasi). Kedekatan dengan ayah dapat memengaruhi keputusan anak perempuan ketika memilih calon pasangan hidup.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedekatan antara figur ayah dengan anak dapat menjadi salah satu aspek yang berpengaruh dalam pemilihan pasangan hidup bagi sang anak saat ia dewasa. Anak akan mendapatkan gambaran tentang sosok pria dan kehidupan berumah tangga dari peran dan keterlibatan ayahnya sejak kecil dalam pengasuhannya.

Baca Juga


"Itu akan mempengaruhi bagaimana anak melihat dan memetakan, kalau figur laki-laki itu seperti apa sih," jelas psikolog anak dan keluarga Lembaga Psikolog Terapan Universitas Indonesia (LPTUI) Irma Gustiana Andriani, saat dihubungi Antara, Jumat.

Lebih lanjut, Irma juga menjelaskan bahwa anak perempuan yang memiliki kedekatan dengan ayahnya akan cenderung untuk memilih pasangan hidup yang relatif mirip dengan sang ayah kelak ketika usia dewasa. Menurutnya, kedekatan dengan ayah akan membuat anak lebih optimistis bahwa berkeluarga niscaya akan memberikan dampak yang baik buat dirinya.

"Akhirnya, nanti dia akan memutuskan untuk menikah karena dia merasa punya role model keluarga yang memang selama ini hangat dan dia ingin suaminya atau keluarganya memiliki kehangatan yang sama," tuturnya.

Di Hari Ayah yang diperingati 12 November, Irma berharap agar seluruh sosok ayah, terutama di Indonesia, dapat kembali melakukan evaluasi dan refleksi diri untuk dapat meningkatkan waktu berkualitas guna membangun kedekatan dengan anak-anaknya. Sebab, itu penting agar anak-anak punya perkembangan sosial emosional yang lebih baik.

Ketika menjalin kedekatan dengan anak, orang tua perlu  memperhatikan kualitas dari interaksinya. Untuk itu, ayah harus benar-benar meluangkan waktu dan fokus pada anaknya saat berinteraksi.

"Yang penting sebetulnya adalah kualitas dari interaksinya, bukan seberapa seringnya atau pun sekedar hadir secara fisiknya. Jadi ketika bersama anak memang fokus mendengarkan dan berbagai cerita, misal bertukar cerita kegiatan ayah dan anak di hari itu," ujar psikolog klinis dewasa Muthmainah Mufidah dari Universitas Indonesia.

Bagaimana jka ayah sedang sibuk? Mufidah mengatakan, sampaikan saja kepada anak apa adanya sembari menjelaskan secara sederhana apa yang sedang dikerjakan agar anak lebih memahami.

"Bisa juga disiasati dengan ayah bekerja lalu anak belajar di sampingnya," tutur Mufidah.

Selain itu, psikolog dari Universitas Indonesia A Kasandra Putranto juga mengatakan bahwa kiat untuk melakukan bonding dengan anak adalah dengan mengenali karakter anak. Dengan sering mengajaknya berdiskusi, melakukan aktivitas atau hobi bersama-sama, karakter anak akan terungkap.

"Sesekali juga berikan hadiah atau kejutan untuk anak," kata Kasandra.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler