Komisi VII DPR Segera Panggil Direksi Pertamina

Dalam kurun waktu enam bulan terjadi tiga kali kebakaran di kilang Pertamina

ANTARA FOTO/Idhad Zakaria/foc.
Kepulan asap terlihat dari tangki 36 T 102 yang terbakar di Kilang Pertamina Internasional RU IV Cilacap, Jawa Tengah, Ahad (14/11/2021). Upaya pemadaman masih terus dilakukan dengan melakukan penyemprotan untuk mengisolir tangki yang terbakar agar api tidak merambat ke tangki yang lain.
Rep: Intan Pratiwi Red: Budi Raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebakaran yang terjadi di tangki area Kilang Cilacap milik Pertamina, Sabtu (13/11) malam merupakan tragedi kedua. Komisi VII DPR RI menyayangkan hal ini.


Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno menilai kejadian berulang bahkan dalam kurun waktu enam bulan terjadi tiga kali kebakaran menjadi hal krusial bagi Pertamina. Ia menilai perlu ada investigasi secara menyeluruh perihal ini.

"Kami meminta dilakukan investigasi secara menyeluruh. Baik operasional, teknis ada permasalahan di dalam pengoperasian atau di dalam pengamanan atau ada tindakan kriminal yang terjadi," ujar Eddy kepada Republika, Sabtu (13/11).

Eddy pun mengatakan Komisi VII DPR RI segera akan memanggil seluruh direksi Pertamina untuk mendapatkan penjelasan kejadian berulang ini. "Kami sangat menyayangkan kejadian ini. Dan ini bukan pertama kalinya, ini sudah kesekian kalinya. Kami akan memanggil Pertamina segera dalam waktu dekat," tambah Eddy.

Ia juga menilai dalam sebuah organisasi, kegagalan ada bentuk pertanggung jawabannya. Ia menilai, kejadian kebakaran ini tidak bisa dianggap enteng oleh jajaran direksi Pertamina. "Kalau ada hal hal kebakaran dan ini berulang saya kira kita perlu mendapatkan masukan permasalahan dan siapa yang bertanggung jawab," tambah Eddy.

Corporate Secretary PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Ifky Suryana menjelaskan kejadian terjadi pada 19.20, Sabtu (13/11). Ia mengatakan Pertamina saat ini tengah berupaya maksimal untuk melakukan pemadaman kebakaran tangki di area Kilang Cilacap, Jawa Tengah.

"Kebakaran mulai sekitar pukul 19.20 WIB terjadi di 1 buah tanki berisi produk Pertalite. Saat ini Pertamina belum mengetahui secara pasti penyebab kebakaran," ujar Ifky, Sabtu (13/11).

Upaya pemadaman dilakukan secara intensive dengan menggunakan High Capacity Foam Monitor pada tangki yang terbakar, sedangkan untuk tangki di sekitar dilakukan pendinginan dengan water sprinkle untuk mencegah merambatnya kebakaran.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler