Dr Fauci Ingatkan Waspada Penularan Covid-19 di Musim Dingin
Musim dingin bisa menekan kasus, tetapi juga bisa meningkatkan kasus Covid-19.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurunnya kasus Covid-19 di Amerika Serikat (AS), belum tentu jadi kabar baik. Menurut penasihat Covid-19 Gedung Putih, Dr Anthony Fauci, MD, meski kasus, rawat inap dan kematian berkurang, belum tentu menjadi kabar baik.
"Defleksinya tidak sebaik dulu, sebulan yang lalu turun ke angka yang lebih rendah," jelas Fauci saat wawancara dengan NPR, dilansir laman Best Life Online, Senin (15/11).
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), kasus virus corona baru hanya turun sekitar satu persen pada. Angka ini turun lebih dari tujuh persen dari satu pekan sebelumnya.
Namun, Fauci maupun pejabat kesehatan lainnya khawatir cuaca musim dingin yang akan datang dapat mengurangi penurunan, atau justru bisa menyebabkan peningkatan kasus Covid-19.
Menurut para ahli ini, liburan musim dingin dan cuaca dingin cenderung membuat orang melakukan perjalanan dan pertemuan di dalam ruangan. Pasalnya, di dalam ruangan, virus seperti Covid-19 dapat menyebar lebih mudah. Namun, ada cara untuk menghindari peningkatan penularan saat musim dingin tiba.
"Vaksinasi adalah kuncinya," kata Fauci.
Fauci juga menyebutkan perlu lebih keras lagi menggencarkan vaksinasi remaja. Menurut CDC, hanya 58,4 persen orang dewasa dan remaja AS yang sepenuhnya divaksinasi. Dengan demikian, lebih dari 60 juta remaja masih belum divaksinasi meskipun memenuhi syarat.
Fauci juga menyebutkan, vaksinasi Covid-19 pada anak juga merupakan kabar baik. Fauci mendesak orang tua untuk memvaksinasi anak-anak.
"Saya akan memberi tahu orang tua, meskipun kecil kemungkinan seorang anak untuk mengalami infeksi serius dari Covid-19 dibandingkan pada orang dewasa, terutama orang dewasa lanjut usia, itu bukan sesuatu yang sepele," kata Fauci.
Selain itu, Fauci mengatakan, pengembangan pil anti-COVID juga dapat membantu pandemi hingga musim dingin. Dua perusahaan, Merck dan Pfizer, telah membuat kemajuan baru-baru ini dengan pengembangan pil antivirus mereka.
Pada awal Oktober, Merck mengajukan aplikasi ke FDA untuk pilnya, tetapi masih menunggu otorisasi federal. Pfizer akan segera mengajukan aplikasinya sendiri setelah merilis data yang menunjukkan bahwa pilnya mengurangi risiko rawat inap dan kematian.
"Hasilnya benar-benar sangat mengejutkan," kata Fauci merujuk pada data Pfizer.
Namun dia menekankan, pil tetap bukan pengganti vaksin. Cara terbaik secara tradisional, tidak hanya dengan Covid-19, tetapi dengan infeksi apa pun, selalu selalu lebih baik untuk mencegahnya daripada mengobatinya.