Infeksi Covid-19 Austria Melonjak Saat Lockdown Sebagian
Infeksi harian di Austria naik menjadi 14.416 pada hari Rabu (17/11).
Pixabay
Rep: Idealisa masyrafina Red: Dwi Murdaningsih
REPUBLIKA.CO.ID, WINA - Infeksi COVID-19 Austria mencapai rekor harian baru pada Rabu (17/11). Ini merupakan hari ketiga lockdown bagi warga yang tidak divaksinasi sepenuhnya. Lockdown bertujuan untuk menghentikan lonjakan kasus.
Baca Juga
Sekitar 65 persen populasi Austria telah divaksinasi penuh terhadap virus, salah satu tingkat terendah di Eropa barat. Austria juga memiliki salah satu tingkat infeksi tertinggi di benua itu.
Melonjaknya infeksi di seluruh Eropa saat jelang musim dingin mendorong pemerintah Austria untuk mempertimbangkan untuk menerapkan kembali lockdown.
Berbeda dengan Belanda, yang telah memerintahkan lockdown sebagian yang berlaku untuk semua, Austria telah berusaha untuk menghindari pembatasan bagi warga yang divaksinasi penuh.
Infeksi harian naik menjadi 14.416 pada hari Rabu (17/11). Data resmi menunjukkan ini merupakan pertama kali negara itu melewati angka 14 ribu. Puncak gelombang infeksi terbesar sebelum ini adalah 9.586 sekitar setahun yang lalu, ketika negara itu melakukan lockdown penuh.
Setelah melarang mereka yang tidak divaksinasi dari tempat-tempat termasuk restoran, hotel, teater, dan lift ski 10 hari yang lalu, pemerintah memerintahkan lockdown di mana sekitar dua juta orang yang tidak divaksinasi sepenuhnya hanya dapat meninggalkan rumah mereka karena sejumlah alasan terbatas.
Alasan yang diizinkan termasuk pergi bekerja, berbelanja kebutuhan pokok, dan berjalan-jalan tanpa batasan waktu atau jarak. Mengingat kategori-kategori yang luas itu, ada keraguan apakah lockdown dapat ditegakkan dengan benar dan apakah itu akan berhasil melawan lonjakan infeksi.
Situasi terburuk terjadi di dua dari sembilan provinsi Austria, Upper Austria dan Salzburg. Di wilayah itu rumah sakit mengalami tekanan yang meningkat. Salzburg sedang mempersiapkan situasi triase ketika jumlah orang yang membutuhkan tempat tidur perawatan intensif melebihi pasokan, meskipun tahap itu belum tercapai.
sumber : reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler