Laporan Berkelanjutan Danone-AQUA Raih Emas ASRRAT 2021
Laporan berkelanjutan itu himpun usaha Danone-Aqua bantu Pemerintah capai target SDGs
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Laporan Keberlanjutan Danone-AQUA tahun 2019-2020 meraih peringkat kategori emas di Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2021. Laporan yang disusun menggunakan framework Global Reporting Initiative (GRI) Standard itu menghimpun berbagai usaha Danone-AQUA mendukung pemerintah mencapai target SDGs di Indonesia.
“Aksi keberlanjutan memerlukan inovasi dan kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan, dan aksi tersebut perlu diungkapkan dalam laporan keberlanjutan. Kami mengapresiasi perusahaan yang telah berupaya terus menjunjung tinggi transparansi melalui pembuatan laporan keberlanjutan dan mendorong peningkatan baik kuantitas maupun kualitas laporan,” kata Ketua National Center for Sustainability Reporting Dr Ali Darwin dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Jumat (19/11).
Dalam Laporan Keberlanjutan yang berjudul “Menjaga Kebaikan untuk Indonesia yang Lestari”, Danone-AQUA kembali menegaskan komitmennya menerapkan praktik bisnis berkelanjutan serta Good Corporate Governance (GCG) dengan memberikan transparansi dari setiap aspek operasionalnya. Lewat Laporan Keberlanjutan ini, Danone-AQUA memaparkan visi, strategi, hingga capaian kinerja keberlanjutannya selama dua tahun terakhir.
Terkait hal ini, VP General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto, menjelaskan, Danone-AQUA selalu berupaya membangun model pertumbuhan bisnis yang seimbang, menguntungkan, dan berkelanjutan sehingga menciptakan nilai jangka panjang bagi para pemangku kepentingan.
Sejalan dengan visi Danone secara global, One Planet One Health, Danone-AQUA berkomitmen terus mengembangkan berbagai inisiatif keberlanjutan dalam mendukung target pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) Pemerintah Indonesia.
“Melalui Laporan Keberlanjutan yang kami luncurkan ini, kami berharap dapat memberikan informasi secara transparan kepada para pemangku kepentingan tentang sejauh mana pencapaian inisiatif keberlanjutan tersebut serta dampaknya di seluruh rantai bisnis kami,” ujar Vera.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia telah mengintegrasikan 17 tujuan besar dan 169 target dari agenda SDGs ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional di tahun 2020-2024. Hal ini menunjukkan agenda SDGs bukan hanya sekadar menjadi komitmen global, namun menjadi panduan Indonesia menerapkan program pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.
Menyadari pentingnya peran perusahaan dalam hal ini, Danone-AQUA mengembangkan berbagai inisiatif yang menyentuh aspek keberlanjutan alam dengan menjaga sirkularitas di tiga hal yaitu air, energi, dan kemasan. Termasuk, aktif mengampanyekan pola hidup sehat, membangun bisnis model yang memberdayakan komunitas, serta membangun iklim kerja yang inklusif dan memberdayakan karyawan.
Sebagai salah satu mitra dalam inisiatif menjaga keberlanjutan sumber daya air, Ahli Hidrogeologi, Departemen Teknik Geologi, Universitas Gajah Mada, Heru Hendrayana mengatakan, kerja sama UGM dan Danone AQUA dalam penelitian Hidrogeologi telah memberikan dampak positif kepada kepada para pengguna air.
“Pengguna air mendapatkan pengetahuan dan pemahaman yang benar bagaimana menjaga dan melestarikan sumber daya air. Termasuk juga, mengetahui bagaimana kondisi dan keberadaan sumber daya air di daerahnya sehingga mereka menjadi lebih peduli terhadap lingkungan, khususnya dalam pemanfaatan sumber daya air berkelanjutan,” kata Heru.
Menurut Heru, hal tersebut berdampak pada terjaganya sumber-sumber air dan lingkungannya, serta meningkatnya aktivitas atau kegiatan program perlindungan terhadap lingkungan seperti penghijauan, pembersihan sampah, dan restorasi sungai.
Danone-AQUA juga mengembangkan program untuk mengurangi jejak karbon dengan mendorong penggunaan energi baru terbarukan (EBT) melalui penggunaan PLTS Atap dan melakukan berbagai efisiensi energi di seluruh proses produksinya. Inisiatif ini sejalan dengan komitmen Danone-AQUA untuk menjadi perusahaan dengan Emisi Nol atau Netral Karbon dalam seluruh rantai pasok perusahaan pada 2050.
Hal ini sejalan dengan visi global Danone untuk dapat mengurangi 50 persen jejak karbon hingga 2030, dan zero net carbon pada tahun 2050. Pada periode 2019-2020, Danone–AQUA telah berhasil mengurangi jejak karbon sebesar 157, 597 ton CO2.
Danone-AQUA juga berupaya terus mengelola sampah kemasan paska konsumsi serta berperan aktif dalam mendukung target pencapaan pemerintah dalam hal pengelolaan sampah. Melalui Gerakan #BijakBerplastik yang telah diluncurkan sejak 2018, Danone-AQUA berambisi mengumpulkan lebih banyak plastik daripada yang digunakan, untuk menggunakan 100 persen kemasan yang dapat didaur ulang.
Selain itu, Danone-AQUA juga mengembangkan program AQUA Home Service (AHS) yang telah memberdayakan lebih dari 8.000 ibu rumah tangga dan keluarga di Indonesia. Termasuk, meningkatkan iklim usaha kecil dan menengah melalui program DAMPING yang telah menjangkau lebih dari 500 penerima manfaat.