Kota Bogor Segera Punya Alun-alun

Saat ini pengerjaan pembangunan Alun-alun Kota Bogor telah mencapai tahap finishing.

Republika/Shabrina Zakaria
Progress pembangunan Alun-alun Kota Bogor di eks-Taman Topi, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.
Rep: Shabrina Zakaria Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pembangunan Alun-alun Kota Bogor di eks-Taman Topi, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor sudah mencapai 74 persen. Ditargetkan alun-alun ini akan rampung di akhir Desember tahun ini. Saat ini pengerjaan pembangunan Alun-alun Kota Bogor telah mencapai tahap finishing atau penyelesaian.

Baca Juga


Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor, Juniarti Estiningsih, mengatakan pihaknya tengah mengejar agar pembangunan mencapai angka 80 persen pada pekan ini. 

“Beberapa pekerjaan memang perlu finishing dan perlu finalisasi terkait dengan pengerjaan strukturnya. Dan kita juga kejar mudah-mudahan di akhir bulan ini semua pekerjaan yang sifatnya fabrikasi sudah datang dan m terpasang semua,” ujar Esti, Jumat (19/11).

Esti menyebutkan, saat ini beberapa zona sudah memasuki tahap penyelesian. Seperti penanaman tanaman di zona botani, tulisan ‘Alun-alun Kota Bogor’ sudah tersedia, penanaman rumput di berbagai titik, serta rencana penanaman pohon beringin korea yang akan ditanam di berbagai segmen. Selain itu, sambung dia, zona plaza dan area jogging track sudah masuk tahap finalisasi. “Mungkin akhir bulan ini semua struktur sudah selesai tinggal finalisasi terkait dengan alun-alun,” ujar dia.

Untuk mempercepat proses pembangunan, Esti mengatakan, pihaknya telah menambah jumlah pekerja harian hingga sekitar 118 orang. Serta dibagi waktu pekerjaan atau shift menjadi tiga, pada siang, sore, dan malam hari. “Nanti bisa beroperasi menunggu diresmikan Pak Gubernur Jawa Barat dan Wali Kota Bogor, rencananya tanggal 17 Desember 2021,” kata Esti.

Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor, Zaenul Mutaqin, merekomendasi Disperumkim Kota Bogor agar menambah Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mempercepat pembangunan. Apalagi mengingat pembangunan alun-alun berkejaran dengan musim hujan.

Meski berkejaran dengan waktu, Zaenul menegaskan, kualitas dari pembangunan tetap harus dijaga serta sesuai dengan perencanaan. “Walaupun berkerja kejar-kejaran dengan waktu, pengerjaan harus sesuai dengan kontrak, dengan perencanaan, dengan gambar yang ada, tidak bisa karena waktu mepet pekerjaan asal asalan, itu nanti berurusan dengan hukum. Jadi walaupun waktu mepet, kerja harus sesuai dengan gambar yang ada,” tegasnya.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
 
Berita Terpopuler