Marak Bencana, Relawan di Sukabumi Diasah Kemampuan P3K

Kota Sukabumi memiliki beberapa potensi bencana baik banjir dan longsor.

Republika/Riga Nurul Iman
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi (memakai kaos Persib) membantu evakuasi material longsor di Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh, Ahad (14/11).
Rep: Riga Nurul Iman Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Naiknya kasus becana akibat tingginya intensutas hujan disikapi dengan beragam cara untuk mengantisipasinya. Hal ini misalnya dilakukan Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang menggelar pelatihan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan).

Baca Juga


"Kami berupaya meningkatkan kemampuan dan kompetensi para anggota Tagana," ujar Sekretaris Dinas Sosial Kota Sukabumi, Yadi Muhammad Erlangga, Ahad (21/11).

Salah satunya pelatihan P3K yang dilaksanakan pada Jumat, 12 November 2021 lalu. Yadi mengatakan, dalam penanganan bencana, pemkot secara terstruktur telah membuat lembaga untuk menangani bencana dan para relawan untuk membantu penanganan salah satunya Tagana. Dengan tujuan mempercepat penanggulangan dan penanganan bencana.

Kota Sukabumi lanjut Yadi, memiliki beberapa potensi bencana baik banjir dan longsor yang dapat menimbulkan korban luka-luka. Sehingga pengetahuan P3K sangat dibutuhkan oleh para anggota Tagana dalam membantu korban yang terluka akibat bencana.

Ketua Forum Tagana Kota Sukabumi, Dede Kusweli mengatakan, pelatihan P3K ini sangat bermanfaat bagi anggota tagana. Di mana peserta pelatihan berasal dari utusan kecamatan, Tagana Muda, Satgas Kecamatan, Pramuka, ACT, Karang Taruna, serta Tim Reaksi Cepat BPBD.

Pelatihan ini lanjut Dede, diberikan untuk memberikan para anggota kemampuan para anggota untuk melakukan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K), Penanganan Pertama Gawat Darurat (PPGD). Selain itu kemampuan kecepatan pendataan, membangun dapur umum dan menghadapi situasi tanggap darurat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler