Polisi Israel Tembak Mati Anggota Hamas
Anggota Hamas disebut menyerang warga Israel sebelum ditembak mati polisi
REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Seorang penembak dari Hamas mati ditembak oleh polisi Israel di dekat pintu masuk ke situs suci Yerusalem, Ahad (21/11). Menurut polisi, dia sebelumnya melakukan serangan sehingga menewaskan seorang warga Israel dan melukai empat lainnya.
Polisi mengatakan serangan itu terjadi di dekat pintu masuk ke tempat suci yang dikenal orang Yahudi sebagai Temple Mount dan Muslim sebagai Noble Sanctuary. Kekerasan di sekitar tempat yang dianggap suci oleh kedua agama telah memicu putaran pertempuran sebelumnya antara Israel dan Palestina, terakhir pada Mei.
Paramedis mengatakan satu orang menderita luka kritis, satu menderita luka serius, dan tiga lainnya luka ringan. Rumah sakit Hadassah Yerusalem kemudian mengatakan orang yang terluka parah itu meninggal. Paramedis mengatakan penyerang Palestina dipastikan tewas di tempat kejadian.
Penduduk Kawasan Yahudi di Kota Tua, Rabi Zevi Katzanelbogen, mengatakan dia sedang berjalan pulang dari berdoa subuh di Tembok Barat, berbelok di tikungan, dan mendengar suara tembakan. Beberapa saat kemudian dia terkena peluru di lengannya.
Polisi menyebut dua dari mereka yang terluka ringan adalah petugas dan mengidentifikasi penyerang sebagai warga Yerusalem timur berusia 42 tahun. Menteri Keamanan Publik Israel Omer Bar Lev mengatakan pria bersenjata itu adalah anggota sayap politik Hamas dari kamp pengungsi Shuafat di Yerusalem timur dan istri pria itu meninggalkan negara itu tiga hari sebelumnya.
Media Palestina mengidentifikasi penyerang sebagai Fadi Abu Shkhaidem dan membagikan gambar dia mengenakan jubah hitam panjang dan mantel hitam. Ia juga terlihat membawa senjata api yang mirip dengan yang ditunjukkan dalam foto polisi. Dia adalah seorang guru di sebuah sekolah menengah di dekat Kota Tua.
Perdana Menteri Naftali Bennett mengatakan pada awal pertemuan kabinet mingguan bahwa dia memerintahkan pasukan keamanan untuk waspada untuk mencegah serangan lain. Sedangkan Hamas memuji serangan itu hanya saja tidak mengklaim tanggung jawab.
Hamas menyebut insiden itu sebagai operasi heroik. Kelompok ini pun kemudian mengklaim Abu Shkhaidem sebagai salah satu anggotanya.
"Perlawanan rakyat kami akan terus sah dengan segala cara dan alat melawan penjajah Zionis sampai tujuan yang kami inginkan tercapai dan pendudukan diusir dari tempat suci kami dan semua tanah kami," kata juru bicara Hamas Abdel Latif al-Qanou.
Insiden itu adalah yang kedua dari jenisnya di Kota Tua bersejarah Yerusalem dalam beberapa hari terakhir. Pada 17 November, seorang remaja Palestina ditembak mati setelah menikam dua polisi perbatasan Israel. Dalam insiden itu, dua petugas dirawat di rumah sakit dan remaja yang diidentifikasi oleh polisi sebagai 16 tahun dari Yerusalem timur dinyatakan meninggal di tempat kejadian.