PTM Terbatas di DKI Sudah Berlaku pada Semua Jenjang
DKI berharap PTM terbatas diharapkan dapat mengatasi masalah krisis pembelajaran.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Pendidikan DKI Jakarta menyatakan hingga 15 November 2021, seluruh jenjang pendidikan sudah melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas. PTM terbatas diharapkan dapat mengatasi masalah krisis pembelajaran.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana, mengatakan, pelaksanaan pembelajaran tidak hanya bisa dilakukan dengan memantau proses asesmen ataupun pelatihan. “Tetapi, kita juga perlu bagaimana mengevaluasi dan mencari langkah yang terbaik bagi anak-anak kita di kemudian hari,” kata Nahdiana saat berbicara di Evaluasi PTM Jakarta secara daring, Selasa (23/11).
Saat ini, ia mengatakan, ada kemungkinan terjadi kehilangan kemampuan akademik (learning loss). “Ini potensi akan semakin besar dengan adanya pandemi yang kita alami hampir dua tahun ini, maka disdik berupaya untuk memenuhi kebutuhan pendidikan bagi peserta didik,” tutur dia.
Dengan adanya pembukaan PTM di semua jenjang itu, ia mengatakan, anak-anak bisa terlayani pemenuhan pendidikannya dengan baik. Utamanya, kebutuhan pendidikan yang bisa berjalan dengan baik dan lancar.
Ia menambahkan, pelaksanaan PTM terbatas didukung dengan Surat Edaran No.33 Tahun 2020 tentang pembelajaran bermakna dan menyenangkan. Selain itu, Dinas Pendidikan DKI menggunakan prinsip kebijakan kesehatan, keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga didik hingga keluarga dan masyarakat.
“Itu adalah prioritas utama dalam pendidikan,” jelas dia.
Sejauh ini, sebanyak 10.429 sekolah di DKI Jakarta sudah menggelar PTM terbatas. Humas Disdik DKI Jakarta, Taga Radja Gah, mengatakan, jumlah itu sesuai dengan pembukaan terbaru sekitar 7.610 sekolah, dan 2.819 sekolah pada 5 November silam.