WTO Tunda Konferensi di Jenewa Karena Covid-19 Varian Baru

Anggota Uni Eropa setuju segera memberlakukan pembatasan pada tujuh negara Afrika.

flickr
Bendera Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). WTO menunda konferensi tingkat menteri secara langsung di Jenewa, Swiss, menyusul ditemukannya varian baru virus corona.
Rep: Iit Septyaningsih Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) menunda konferensi tingkat menteri secara langsung di Jenewa ketika Swiss memperketat pembatasan perjalanan menyusul ditemukannya varian baru virus corona. Hal itu dikatakan oleh beberapa orang yang mengetahui situasi tersebut.

Baca Juga


Anggota WTO mengambil keputusan pada pertemuan mendesak yang diadakan pada Jumat (26/11) malam guna membahas kemungkinan pengaturan alternatif bagi konferensi menteri mereka. Informasi tersebut dari orang-orang, yang tidak dapat diidentifikasi karena pembicaraan bersifat pribadi. 

Konferensi akan diadakan segera setelah kondisi memungkinkan. Badan yang bermarkas di Jenewa itu membahas perubahan, mengingat memburuknya kondisi sanitasi dan pembatasan perjalanan.

Dilansir Bloomberg pada Sabtu (27/11), seorang juru bicara WTO tidak segera menanggapi permintaan komentar Bloomberg. Pemerintah Swiss mengumumkan larangan semua penerbangan langsung dari Afrika selatan setelah Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan strain baru yang berpotensi lebih berisiko bernama omicron yaitu varian yang menjadi perhatian. 

Mulai Jumat (26/11), semua orang yang memasuki Swiss dari Afrika selatan, Hong Kong, Israel, dan Belgia harus menunjukkan hasil tes Covid-19 negatif dan dikarantina selama 10 hari, menurut pernyataan dari Kantor Kesehatan Masyarakat Federal Swiss. Negara-negara di seluruh Eropa menghentikan perjalanan udara dari Afrika selatan di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang varian itu.

Anggota Uni Eropa setuju segera memberlakukan pembatasan pada tujuh negara Afrika, yakni Botswana, Eswatini, Lesotho, Mozambik, Namibia, Afrika Selatan dan Zimbabwe. Hal itu ketika para ilmuwan bergegas untuk menentukan apakah jenis baru lebih berbahaya. 

Perubahan mendadak dapat mencegah menteri perdagangan mencapai kesepakatan tentang isu-isu kritis yang berkaitan dengan pengabaian aturan kekayaan intelektual WTO untuk vaksin dan terapi. Sekitar 4.000 pejabat perdagangan berencana melakukan perjalanan ke Jenewa untuk menghadiri konferensi tingkat menteri ke-12 WTO, sebuah pertemuan badan pembuat keputusan tertinggi organisasi tersebut. 

Pertemuan tersebut, dijadwalkan berlangsung dari 30 November hingga 3 Desember, menghadirkan kesempatan langka bagi pemerintah untuk memberikan hasil nyata yang berdampak pada kehidupan masyarakat sehari-hari. Pertemuan tingkat menteri WTO biasanya berlangsung setiap dua tahun tetapi belum ada konferensi tingkat menteri sejak 2017 karena pandemi Covid-19.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler