UMKM dan Petani Sayur Dirikan Toko Sayur Keringat Petani

Keringat petani merupakan usaha bersama 30 UMKM membantu wujudkan 5000 pengusaha baru

istimewa
Badan Pusat Statistik (BPS) pada triwulan satu tahun 2021 menyampaikan data pertumbuhan PDB menurut usaha (year on year) yang satu satunya menunjukkan hasil positif adalah sektor pertanian sebesar 2,95 persen, diikuti konstruksi -0,79 persen, dan sektor lainnya -0,52 persen.
Rep: Rusdy Nurdiansyah Red: Hiru Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--Badan Pusat Statistik (BPS) pada triwulan satu tahun 2021 menyampaikan data pertumbuhan PDB menurut usaha (year on year) yang satu satunya menunjukkan hasil positif adalah sektor pertanian sebesar 2,95 persen, diikuti konstruksi -0,79 persen, dan sektor lainnya -0,52 persen.

Baca Juga


Pada infografis yang lain bersumber dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2021 juga menyampaikan berita mengenai usaha paling cuan (menguntungkan) selama pandemi adalah sektor komoditas/pertanian, diikuti sektor kesehatan, dan pengiriman barang.

Melihat asa tersebut, bersamaan dengan Hari Tani Nasional 26 September 2021, Keringat Petani  didirikan berkolaborasi dengan komunitas UMKM Jaringan Wirausaha Jawara Cilodong. Outlet ini direncanakan akan hadir di 11 Kecamatan di Kota Depok, sebagai solusi untuk para petani agar terlepas dari cengkraman para tengkulak dan kemudian bisa kembali bermartabat, bersaing secara kompetitif di pasar.

Keringat Petani yang merupakan salah satu bisnis greengrocer, mencoba menangkap pasar pertanian untuk segmentasi pasar bawah, pasar rakyat jelata. Usaha ini berdiri bersama 30 UMKM dalam rangka membantu pemerintah mewujudkan 5.000 pengusaha baru yang mandiri. "Mereka setiap hari berkarya bersama-sama Keringat Petani tanpa menunggu momentum tahunan," ujar Humas Keringat Petani, Arthur Singgih kepada Republika, Sabtu (27/11).

Lanjut Arthur, pasar bawah, seperti yang disebutkan adalah pasar yang tahan terhadap krisis, dan sayur adalah produk dasar. "Yang sampai kapanpun masyarakat membutuhkan pasokan sayuran di tengah kondisi apapun," ucap Arthur yang juga sebagai Koordinator Jaringan Usaha (Jawara) Kecamatan Cilodong, Kota Depok.

Dengan memanfaatkan jaringan para petani Sukabumi yang merupakan salah satu big supplier ke beberapa Pasar Induk di Jabodetabek. "Keringat Petani, berdiri karena keprihatinan atas besarnya disparitas harga sayur dan buah di tingkat petani sebagai produsen dengan konsumen. Usaha ini mewadahi para petani yang berjasa dalam menyediakan pangan di Indonesia," jelas Arthur.

Ia menambahkan, petani yang dikenal sebagai manusia yang bekerja kasar, padahal pada hakekatnya keringat mereka adalah emas yang menjadi sumber kemakmuran bangsa. Pertanian yang menjadi jiwa atau karakter bangsa Indonesia sudah terbukti menjadi sektor paling kokoh dalam membangun perekonomian bangsa terutama di saat pandemi.

"Pertanian bukan hanya merupakan aktivitas ekonomi untuk menghasilkan pendapatan bagi petani saja. Lebih dari itu, pertanian adalah sebuah cara hidup bagi sebagian besar petani di Indonesia. Sebagai usaha menghargai keringat dan upaya para petani, inilah yang jadi kaidah mendasar outlet Toko Sayur Keringat Petani dalam berbisnis, bahwa menyentuh perasaan batin paling efektif adalah dengan memberi pangan, dengan cara elegan," jelas Arthur.

Menurut Arthur, selain membangun kemitraan dengan para petani, Keringat Petani juga bekerjasama dengan para pengurus lingkungan, RT, RW, dan LPM sebagai program pemberdayaan.  "Selain itu kami menerapkan Sedekah Sayur Pagi sebagai bentuk membantu ketahanan pangan dan social impact, terutama dalam membantu dhuafa dan masyarakat yang kesusahan. Pola kemitraan Keringat Petani akan efektif jika memang mitra sudah kenyang. Namun jika masih lapar, tak jarang usaha menghadapi hambatan," jelasnya. 

Adapun visi Keringat Petani, meniatkan diri untuk menjadi mitra petani yang kokoh dan terdepan dalam melayani masyarakat. Setelah diberi makan, silakan entitas bisnis manapun turun menggarap ummat, mentransfer gagasan, mendidik ummat. Insya Allah," harap Arthur.

Dibalik Keringat Petani, pun juga ada peran para ibu yang hebat di dalamnya. Mereka investasi terbesar kami dalam setiap perjalanan, baik sumbangan harta, doa, hingga air mata. "Juga kepada ibu ibu pembeli yang setia bersama perjuangan kami. Seringkali sedih tak terperi ketika suami protes mengapa "uang belanja sudah habis". Padahal mereka sudah menekan pengeluarannya sekuat mungkin. Keringat Petani semoga menjadi solusi tempat belanja yang murah dengan motonya, Karena Kami Mengerti Bahwa Setiap Emak Harus Berhemat," tutur Arthur.

Toko Sayur Keringat Petani didirikan Fauzul Asmi Zen yang beralamat di Jalan Abdul Ghani, Kalibaru, Kecamatan Cilodong, Kota Depok menyajikan aneka macam sayur-sayuran dan buah-buahan. "Selain menjual langsung di outlet, kami juga menerima pesanan melalui pemasaran online www.keringatpetani.com atau pemesanan 087759378652 dengan minimal belanja Rp 30 ribu dan waktu pemesanan dari pukul 05.30-20.00 WIB. Kami juga menawarkan diskon khusus lima persen," terang Arthur. 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler