Menunggu Formula Terbaru Vaksin Pfizer dan Moderna

Pfizer dan Moderna kembangkan vaksin untuk lawan varian baru SARS-CoV-2.

PxHere
Pfizer dan Moderna kembangkan vaksin untuk lawan varian baru SARS-CoV-2.
Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, 

Baca Juga


Oleh: Farah Noersativa

Para ilmuwan terus mengembangkan formula vaksin Covid-19 seiring dengan mutasi virus. Bahkan, Pfizer sebagai salah satu vaksin Covid-19 yang ada saat ini, mengindikasikan bahwa pihaknya sudah mengubah strategi pengembangan vaksin karena adanya varian baru.

Apabila sebelumnya Pfizer fokus mengembangkan vaksin untuk varian Delta, perusahaan kini sudah mengubah strateginya. Hal itu dilakukan sebagai langkah preventif karena adanya varian baru.

“Kami ingin mempraktikkan semua aspek dalam melaksanakan perubahan strain, seperti penelitian praklinis, manufaktur, pengujian klinis, dan pengajuan peraturan. Sehingga jika kami melihat varian di luar sana yang benar-benar lolos dari kekebalan vaksin, kami siap untuk bergerak cepat,” kata Kepala Ilmiah Vaksin Virus dan mRNA Pfizer, Philip Dormitzer, dilansir dari laman New Atlas, Kamis (2/12). 

Tidak hanya Pfizer, Moderna juga berada dalam posisi yang sama. Meskipun demikian, mereka menyatakan, formulasi terbaru dari vaksin Moderna masih efektif melawan varian terbaru, termasuk Omicron. Salah satu formulasi baru dirancang secara khusus menargetkan delapan mutasi protein lonjakan kunci yang terlihat pada varian Beta dan Delta.

Formulasi mRNA Beta/Delta baru Moderna sudah dalam tahap lanjutan uji klinis manusia dengan lebih dari 500 orang yang terdaftar dalam penelitian ini. Pihak Moderna mengatakan bahwa ada kemungkinan vaksin ini dapat memberikan perlindungan dari varian Omicron. 

Moderna menyebutkan, penelitian masih dilakukan untuk mengeksplorasi kemungkinan khusus dari mutasi virus. Moderna juga mengklaim bahwa pihaknya memiliki komitmen untuk berusaha mengalahkan pandemi.

“Sangat penting bagi kami untuk proaktif ketika virus berkembang. Mutasi pada varian Omicron mengkhawatirkan, dan selama beberapa hari kami telah bergerak secepat mungkin untuk menjalankan strategi kami untuk mengatasi varian ini,” jelas CEO Moderna, Stéphane Bancel.

Beberapa hari setelah varian Omicron SARS-CoV-2 teridentifikasi, pembuat vaksin mRNA Moderna merespons dengan pendekatan pengembangan multi-cabang. Selain memulai pekerjaan laboratorium pada vaksin mRNA khusus Omicron, perusahaan dengan cepat melihat seberapa efektif formulasi mRNA khusus varian Beta dan Delta yang dikembangkan sebelumnya akan bekerja melawan Omicron.

 

Pada awal 2021 lalu, ketika beberapa varian baru SARS-CoV-2 muncul, pembuat vaksin langsung bertindak mengumumkan pengembangan formulasi mRNA baru. Baik Pfizer maupun Moderna mengungkapkan perkembangan pesat vaksin yang dirancang khusus untuk menargetkan varian Alpha, Beta, dan Delta.

Pada Agustus, vaksin mRNA sudah secara spesifik memulai uji coba pada manusia. Tetapi seiring berjalannya waktu, dan data dunia yang sudah terakumulasi, menjadi jelas bahwa sementara varian Delta jauh lebih menular daripada virus sebelumnya. 

Terlepas dari keberhasilan klinis dari vaksin spesifik varian yang dikembangkan sampai sejauh ini, waktu enam bulan terakhir saat ini dinilai waktu yang sempurna bagi pembuat obat Covid-19 untuk menyempurnakan tanggapannya terhadap varian SARS-CoV-2 yang baru muncul. Dalam banyak hal, dunia masih beruntung bahwa sejauh ini virus SARS-CoV-2 tidak bermutasi menjadi bentuk yang menghindari kekebalan meski berasal dari vaksin atau infeksi alami.

Selama beberapa waktu ke depan, para ilmuwan akan mempelajari seberapa baik vaksin yang ada saat ini untuk dapat menangani varian Omicron yang baru. Apbila varian baru ini terbukti mampu melewati perlindungan kekebalan, maka para ilmuwan siap untuk membuat vaksin baru yang ditargetkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler