Basarnas: Ada 17 Korban Jiwa Akibat Erupsi Semeru

Basarnas mengatakan, kendala evakuasi, yakni kondisi pasir yang masih panas.

EPA-EFE/AMMAR
Tim penyelamat membawa jenazah korban di kawasan yang terkena dampak erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12.). Gunung meletus pada 04 Desember, menewaskan sedikitnya 14 orang dan menyebabkan puluhan lainnya luka-luka.
Rep: Dadang Kurnia Red: Ratna Puspita

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Surabaya, I Wayan Suyatna mengungkapkan, ada 17 korban jiwa akibat erupsi Gunung Semeru. Lima korban di antaranya meninggal di rumah sakit. 

Baca Juga


Jumlah korban jiwa itu menyusul temuan korban di kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro. Pada Senin (6/12) tepatnya pukul 11.08 WIB, tim SAR gabungan telah mengevakuasi 3 jenazah terdampak erupsi Gunung Semeru yang ditemukan di lokasi tersebut.

Ketiga jenazah yang dievakuasi kemudian dibawa ke RSUD dr. Haryoto Lumajang untuk proses identifikasi. "Ketiga jenazah ditemukan di satu lokasi yang sama," ujarnya.

Ia pun mengungkapkan kendala dalam proses evakuasi ketiga jenazah yang baru ditemukan, yakni korban tertimbun material pasir bekas lahar dingin setinggi 1 meter. "Kondisi pasir masih agak panas, semakin dalam semakin terasa panas. Proses evakuasi dilakukan dengan sangat hati-hati," ujarnya.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru sebanyak 15 orang, dan 27 di antaranya dinyatakan hilang. Namun, pengecekan dan validasi data terus dilakukan untuk memastikan status korban tersebut.

Hingga hari ketiga, posko tetap melakukan operasi pencarian dan pertolongan terhadap kemungkinan warga yang menjadi korban awan panas guguran Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Lumajang. Data yang dihimpun Posko Tanggap Darurat, warga terdampak erupsi Gunung Semeru sebanyak 5.205 jiwa.

Sementara itu, warga yang mengungsi berjumlah 1.707 jiwa yang tersebar di 19 titik. Posko menginformasikan sebaran penyintas sebagai berikut, Kecamatan Pronojiwo terdapat 9 titik pos pengungsian. Pos pengungsian di Kecamatan Candiro berada di 6 titik, dan Pos pengungsi di Kecamatan Pasirian sebanyak 4 titik. Dadang Kurnia

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler