DMC Dompet Dhuafa Cari Korban Semeru di Kampung Renteng
DMC Dompet Dhuafa mengarahkan unit evakuasi, logistik, dan medis.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Disaster Management Center Dompet Dhuafa (DMC DD) bersama relawan gabungan bantu pencarian korban erupsi gunung Semeru di Kampung Renteng dan Kebondeli, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang pada Selasa (7/12).
"Guna percepatan penanganan bencana terdampak DMC Dompet Dhuafa mengarahkan unit evakuasi, logistik, dan medis. Kita mengerahkan Dapur Keliling dari kawan-kawan LPM Dompet Dhuafa, sedangkan medis dari RDK LKC Dompet Dhuafa," kata Chief Executive DMC Dompet Dhuafa, Haryo Mojopahit dalam keterangan tertulisnya kepada Republika.
Adapun relawan di bagi ke dalam tiga titik. Titik pertama pencarian berada di Kampung Curah Cobokan dan Kajar Kuning di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo. Titik kedua berada di Tambang Pasir H. Satuhan, Dusun Kajarkuning, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro. Terakhir berada di Kampung Renteng dan Kebondeli di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
Salah satu penyintas, mengatakan bahwa saat kejadian erupsi ada salah satu anggota keluarganya yang tidak sempat evakuasi. "Waktu kejadian itu saya dan keluarga sedang tidur. Kemudian Paman saya datang dan membangunkan. Saya kaget dan dalam keadaan panik. Bingung mau memprioritaskan yang mana. Saya kemudian membawa Mbah dan istri saya. Saat saya ingin kembali menyelamatkan ibu mertua saya, ternyata sudah terlambat," katanya.
Salah satu korban yang sedang dicari merupakan ibu mertua yang berusia 50 tahun. Saat ini tim relawan gabungan masih terus mengupayakan pencarian korban. Berdasarkan data terkini pada Senin (6/12), pukul 20.15 WIB, korban jiwa yang tercatat sementara antara lain luka-luka 56, hilang 22 dan meninggal dunia 22. Sedangkan jumlah populasi terdampak sebanyak 5.205 jiwa dan warga mengungsi 2.004. Terkait dengan jumlah warga yang dinyatakan hilang, posko masih melakukan pendatan dan validasi.
Rincian korban meninggal dunia teridentifikasi 14 orang di Kecamatan Pronojiwo, sedangkan delapan orang di Kecamatan Candipuro. Terkait dengan perkembangan warga mengungsi, sebanyak 2.004 warga berada di 19 titik pengungsian yang tersebar di tiga kecamatan, antara lain Kecamatan Pronojiwo, Candipuro dan Pasirian. Jumlah penyintas tertinggi berada di Kecamatan Candipuro dengan jumlah 1.136 jiwa, Pasirian 563 dan Pronojiwo 305. Berikut ini distribusi titik pengungsian warga di tiga kecamatan tersebut.
Kecamatan Candipuro (Balai Desa Sumberwuluh, Balai Desa Penanggal, Balai Desa Sumbermujur, Dusun Kampung Renteng di Desa Sumberwuluh, Dusun Kajarkuning di Desa Sumberwuluh dan Kantor Camat Candipuro). Kecamatan Pasirian (Balai Desa Condro, Balai Desa Pasirian, Masjid Baiturahman Pasirian dan Masjid Nurul Huda Alon Pasirian).
Kecamatan Pronojiwo (SDN Supiturang 04, Masjid Baitul Jadid di Dusun Supiturang, SDN Oro Oro Ombo 3, SDN Oro Oro Ombo 2, Masjid Pemukiman Dusun Kampung Renteng di Desa Oro Ombo, Balai Desa Oro Oro Ombo, Balai Desa Sumberurip, SDN Sumberurip 2, dan rumah-rumah kerabat di Dusun Kampung Renteng dan Dusun Sumberbulus yang terletak di Desa Oro Oro Ombo).
Selain dampak korban jiwa, awan panas guguran Gunung Semeru mengakibatkan kerusakan di sektor pemukiman, pendidikan maupun sarana dan prasarana. Posko masih terus melakukan pemutakhiran terhadap dampak kerugian material, dengan data sementara rumah terdampak 2.970 unit, fasilitas pendidikan 38 unit dan jembatan (Jembatan Gladak Perak) putus satu unit.