Usir Polisi Bersenjata, Restoran di San Francisco Minta Maaf

Restoran di San Francisco diboikot karena usir polisi berseragam yang bawa senjata.

AP/Florian Schroetter
Petugas polisi Amerika Serikat (Ilustrasi). Warganet sempat menyerukan boikot terhadap restoran Hilda and Jesse yang mengusir polisi berseragam yang membawa senjata saat makan di tempat beberapa waktu lalu.
Rep: Puti Almas Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemilik Hilda and Jesse meminta maaf karena sudah menolak memberi layanan kepada polisi di restorannya yang terletak di San Francisco, Amerika Serikat (AS). Beberapa waktu lalu, tiga petugas datang mengenakan seragam dan membawa senjata untuk makan di tempat.

Menurut laporan, tiga petugas polisi tersebut diminta untuk pergi tidak lama setelah duduk di Hilda and Jesse. Pelayan menolak menerima pesanan dari para petugas karena mereka membawa senjata hingga staf merasa tidak nyaman.

Tidak lama setelahnya, protes terhadap Hilda and Jesse bermunculan. Bahkan, tak sedikit warga melalui media sosial menyerukan boikot terhadap restoran itu karena dianggap tidak sepantasnya menolak layanan kepada polisi yang sedang bertugas.

Melalui permintaan maaf di media sosial pada Sabtu (4/12), pemilik Hilda and Jesse mengatakan, petugas polisi diminta dengan sopan untuk pergi. Alasannya adalah karena tempat itu merupakan ruang aman dan kehadiran senjata membuat ketidaknyamanan.

Baca Juga


Para petugas polisi pun dipersilakan kembali ke Hilda and Jesse kapanpun saat mereka sedang tidak bertugas, tanpa seragam, dan tak membawa senjata. Namun, dalam permintaan maaf pada Senin (6/12), Rachel Sillcocks dan Kristina Liegas selaku pemilik bersama Hilda and Jesse Restaurant, mengatakan mereka telah melakukan kesalahan dengan adanya insiden yang merugikan petugas polisi San Francisco.

"Ini masa-masa yang menegangkan dan kami menanganinya dengan buruk," ujar pernyataan bersama Sillcocks dan Liegas, dilansir The Guardian, Selasa (7/12).

Sementara itu, Kepala Kepolisian San Francisco Bill Scott memberi pernyataan tentang insiden tersebut. Ia mengatakan, departemennya mendorong petugas untuk mendukung bisnis lokal dan mengenal anggota masyarakat.

"Departemen kepolisian San Francisco menjunjung tinggi keselamatan dengan rasa hormat, bahkan ketika itu berarti menghormati keinginan yang menurut saya dan petugas kami mengecewakan dan mengecewakan secara pribadi," jelas Scott melalui jejaring sosial Twitter.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler