Sekjen Kemendagri Sebut PKK Organisasi Terbesar se-Indonesia
Menurut Suhajar, anggota PKK di Indonesia hampir berjumlah dua juta kader.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyatakan, Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) merupakan organisasi kemasyarakatan terbesar se-Indonesia. Pasalnya, gerakan dan anggota PKK mampu menjangkau hingga satuan terkecil di masyarakat.
"Kita menyebutkan bahwa ini adalah organisasi kemasyarakatan terbesar di Republik ini, karena di bawah tim Penggerak PKK kelurahan dan desa, PKK masih mempunyai perpanjangan tangan, yaitu itu di posyandu sampai dengan Dasawisma," kata Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri, Suhajar Diantoro dalam Rapat Koordinasi Nasional TP PKK di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (10/12).
Keterjangkauan Gerakan PKK juga didukung kuantitas sumber daya manusia (SDM)-nya. Hal itu dapat dilihat dari banyaknya jumlah keanggotaan PKK yang mencapai puluhan ribu kader sampai ke tingkat keluarga melalui Dasawisma. Adapun Dasawisma merupakan kelompok ibu rumah tangga yang berasal dari 10 KK (kepala keluarga) rumah yang bertetangga untuk mempermudah jalannya suatu program PKK.
Menurut Suhajar, hingga saat ini, anggota PKK di Indonesia hampir berjumlah dua juta kader. Angka itu disumbang dari perrincian jumlah TP PKK di daerah, misalnya TP PKK desa sebanyak 74.961, TP PKK kelurahan sebanyak 8.479, TP PKK kecamatan sebanyak 7.201, TP PKK kota sebanyak 98, dan TP PKK kabupaten sebanyak 416.
"Kalau kita lihat dukungan kelembagaan SDM, jumlah tim Penggerak PKK desa kita 74 ribu lebih, kelurahannya 8.000 lebih, kecamatannya lebih dari 7.000, 98 tim Penggerak PKK kota, 416 tim Penggerak PKK kabupaten, dan 34 tim penggerak PKK provinsi," ucap Suhajar.
Dengan kesadaran dan kesukarelaan para anggotanya tersebut, Suhajar menyebut., Gerakan PKK sebagai organisasi yang paling kuat dan paling luas di Tanah Air. Meski demikian, ia mengaku, sebagai sebuah organisasi terbesar, gerakan PKK masih dihadapkan dengan sejumlah persoalan, seperti kapasitas SDM, kelembagaan, perencanaan, dan lain-lain.
"Karena itu, upaya strategisnya adalah optimalisasi dan penguatan kapasitas kader PKK, begitu pula infrastruktur dan kelembagaannya, sehingga kita harapkan, meningkatnya kapasitas anggota, terpenuhinya sarana prasarana, dan terbangunnya basis data untuk mencapai tujuan terselenggaranya gerakan PKK dalam mewujudkan visi dan misi melalui pelaksanaan 10 program PKK," jelas Suhajar.
Dia menuturkan, sejalan dengan persoalannya yang menonjol, terdapat tiga instrumen untuk dapat mengembangkan gerakan PKK. Pertama, tertatanya kelembagaan tim Penggerak PKK untuk melihat sejauh mana efektivitas PKK yang kadernya menjangkau hingga ke tingkat kelurahan/desa tersebut.
Kedua, lanjut Suhajar, terbangunnya sistem informasi berbasis website yang perlu dibangun secara bertahap karena melibatkan stakeholder lain dan pemerintah daerah. Instrumen ketiga, yaitu tersedianya kader PKK yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang baik atau profesionalitas. "Ketiga hal inilah sangat urgen untuk diikembangkan sampai ke tingkat desa," ucap Suhajar.