BPOM Ungkap Tiga Vaksin yang Dijadikan Booster Tahun Depan

Penentuan ketiga vaksin menggunakan data uji klinis di luar negeri.

NOVA WAHYUDI/ANTARA FOTO
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito.
Rep: Febrianto Adi Saputro Red: Ilham Tirta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny Kusumastuti Lukito mengatakan, pihaknya tengah melakukan uji terhadap tiga vaksin yang bisa digunakan sebagai booster untuk disuntikan pada Januari 2022 mendatang. Ketiga vaksin tersebut adalah Pfizer, AstraZeneca, dan Sinovac.

"Sebagai vaksin booster Covid-19 secara homologus juga masih berproses pada tiga vaksin yang sudah berproses, jadi artinya menggunakan data dari uji klinik yang digunakan dari luar negeri," kata Penny di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (14/12). Ketiga jenis vaksin diperuntukan booster usia 18 tahun ke atas.

Baca Juga


Homolog artinya pemberian dosis booster dengan vaksin yang sama yang digunakan pada vaksinasi primer. Sedangkan Heterolog pemberian dosis booster dengan vaksin yang berbeda yang digunakan pada vaksinasi primer.

Penny mengungkapkan, vaksin Sinopharm masih dalam tahap pra registrasi. Sinopharm masih membutuhkan waktu agak lama untuk bisa dijadikan booster. "Sinopharm juga dalam proses mudah-mudahan juga dalam waktu dekat bisa melengkapi datanya," kata dia.


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
 
Berita Terpopuler