Film Pendek "Piknik Panik" dan "Subuh" Raih Penghargaan

Festival ini diikuti 17 fiksi dan 21 dokumenter.

Wahyu Suryana.
Kampus UMY.
Rep: Wahyu Suryana Red: Fernan Rahadi

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali menorehkan prestasi di dunia perfilman. Dua film pendek, Piknik Panik produksi MM Kine Klub UMY dan Subuh produksi alumni UMY, sukses menyabet penghargaan di Festival Film Jambi.


Festival ini diikuti 17 fiksi dan 21 dokumenter. Usai meraih film terbaik Anti Corruption Film Festival (ACFFest), Piknik Panik kembali bersaing dengan 16 film fiksi lain dan dinobatkan film terbaik kategori fiksi Festival Film Jambi 2021.

Pembina UKM MM Kine Klub, Budi Dwi Arifianto mengatakan, kehadiran film Piknik Panik ini melalui proses yang cukup panjang. Baik dari story telling, membedah brief, penentuan tema dan cerita yang akan dibawa agar dapat diterima banyak kalangan.

"Membuat film harus punya tujuan bertemu dengan masyarakat. Tidak hanya praktek membuat film, tapi bagaimana pesan dapat diterima universal berbagai kalangan," kata Budi, Selasa (14/12).

Ia menekankan, Piknik Panik akan terus menjelajahi festival baik kancah nasional maupun internasional. Dalam waktu dekat, maju ke Festival Film Sumedang dengan delapan nominasi dan mendaftar festival di ITB, Malang, Brunei dan Australia.

Produser Piknik Panik, Umar Al Jufri menilai, keberhasilan Piknik Panik tidak terlepas dari peran UMY yang tiada henti dalam memberi dukungan kepada seluruh mahasiswa dan mahasiswi. Terutama, ke mereka yang ingin berproses dan berkarya.

"Terima kasih kepada pembina dan pihak kampus, khususnya Lembaga Pengembangan  Kemahasiswaan dan Alumni (LPKA) yang telah memberikan kami dukungan dan dana untuk bisa memproduksi film Piknik Panik," ujar Umar.

Juri Festival Film Jambi, Agus Darmawan menuturkan, film Piknik Panik banyak mencukupi unsur sinematografi dan narasi yang merupakan indikator penilaian. Secara cerita, ia merasa, cukup banyak yang dipenuhi dalam film Piknik Panik.

"Mulai dari karakter, isu, dunia cerita, tema, dibanding lainnya," kata Agus.

Dalam Festival Film Jambi 2021, alumni Ilmu Komunikasi UMY juga turut berkiprah dalam menyumbangkan prestasi. Achmad Rezi Fahlevie dengan filmnya berjudul Subuh yang berawal dari tugas akhir tersebut berhasil meraih nominasi film terbaik.

Saat ini, Subuh sudah mendapat 18 penghargaan. Ia mengapresiasi dukungan dosen, lab, peralatan shooting dan pendaftaran Haki. Levi berpesan ke mahasiswa UMY untuk terus berkarya dengan medium apapun sesuai kemampuan masing-masing.

"Sebab, karya bukan hanya film, tapi melalui karya, maka kita akan dikenal orang," ujar Levi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler