Sinovac-CanSino Sebut Butuh Booster untuk Cegah Infeksi Omicron

Sinovac-CanSino ungkap vaksin booster efektif cegah infeksi omicron.

EPA-EFE/Bagus Indahono
Vaksin Covid-19 Sinovac. Sinovac menyatakan bahwa vaksin penguat (booster) efektif dalam meningkatkan kapasitas antibodi penetral terhadap omicron. CanSino juga menyatakan hal yang sama.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Dua perusahaan vaksin asal China, Sinovac dan CanSino, mengklaim produknya masih cukup efektif untuk pencegahan paparan virus penyebab Covid-19 varian omicron. Studi terbaru menunjukkan suntikan ketiga vaksin inaktif Sinovac mampu menetralkan antibodi hingga dua kali lipat terhadap virus omicron, demikian pernyataan Sinovac dikutip media China, Kamis.

Baca Juga


Penelitian tersebut dilakukan terhadap dua kelompok, masing-masing terdiri atas 20 orang yang sudah menerima dua dosis vaksin dan 48 penerima dosis ketiga. Tujuh dari kelompok pertama dan 45 dari kelompok kedua memberikan reaksi positif antibodinya dalam menetralkan varian omicron.

Dalam pernyataan tertulisnya, Sinovac menyatakan bahwa vaksin penguat (booster) efektif dalam meningkatkan kapasitas antibodi penetral terhadap omicron. CanSino juga menyatakan hal yang sama.

Setelah pemberian satu dosis tambahan vaksin rekombinan adenovirus vektor SARS-CoV-2 buatan CanSino didapati hasil bahwa antibodi penetral pseudovirus terhadap omicron hanya akan mengalami sedikit penurunan dibandingkan dengan strain asli virus penyebab Covid-19. Penyuntikannya dilakukan sebagai booster setelah dua dosis vaksin inaktif.

Hal itu menunjukkan bahwa efektivitas vaksin dalam menghadapi omicron hanya sedikit lebih rendah daripada menghadapi varian awal, demikian menurut studi tersebut. Namun, tingkat antibodi penetral terhadap omicron bagi orang yang mendapat suntikan CanSino 10 kali lipat lebih tinggi daripada suntikan tiga dosis vaksin inaktif.

Dunia Khawatirkan Varian Omicron - (Infografis Republika.co.id)

"Kami sedang mengembangkan vaksin baru yang dapat mencegah omicron," kata manajemen CanSino seperti dikutip Global Times.

Hingga saat ini, otoritas kesehatan China mendeteksi dua kasus omicron, masing-masing di Tianjin dan Guangzhou, yang semuanya dikategorikan sebagai kasus impor. Sementara itu, Indonesia juga telah mengonfrimasikan kasus pertama varian omicron pada Kamis (16/12).

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler