Kasus Omicron Terdeteksi di Indonesia, IHSG Kembali Tersungkur

IHSG ambles ke level 6.594,79 pada penutupan perdagangan.

Antara/Hafidz Mubarak A
Layar menampilkan pergerakan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (14/12/2021). IHSG Kamis (16/12) ambles ke level 6.594,79 pada penutupan perdagangan setelah sempat menguat pada sesi pembukaan.
Rep: Retno Wulandhari Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) tersungkur ke zona merah pada hari ini, Kamis (16/12). IHSG ambles ke level 6.594,79 pada penutupan perdagangan setelah sempat menguat pada sesi pembukaan.  

Baca Juga


Analis Pilarmas Investindo Sekuritas, Okie Ardiastama, mengatakan, pergerakan IHSG hari ini cukup diwarnai berbagai sentimen negatif. Salah satunya, yakni masuknya varian omicron ke Indonesia.  

"Penyebaran varian omicron juga tengah diwaspadai oleh pelaku pasar mengingat penanganan pandemi masih berlangsung," kata Okie kepada Republika.co.id, Kamis (16/12). 

Menurut Okie, pelaku pasar khawatir penyebaran varian baru Covid-19 ini dapat menghambat pemulihan ekonomi. Seperti diketahui, pemulihan ekonomi serta pengendalian pandemi pada tahun depan akan menjadi fokus utama pelaku pasar.

Selain itu, sentimen yang juga memengaruhi gerak IHSG adalah inflasi di negara maju yang naik signifikan. Hal ini dinilai memberikan peluang bagi bank sentral untuk menaikkan suku bunganya, tidak terkecuali di Indonesia. 

Menurut Okie, kenaikan inflasi ini akan menjadi perhatian pelaku pasar di mana inflasi Indonesia saat ini masih cukup rendah. Kebijakan Bank Indonesia dalam beberapa bulan ke depan tentu akan memengaruhi pergerakan pasar keuangan. 

Pergerakan IHSG juga tertekan oleh penurunan indeks LQ45 yang mengalami koreksi sebesar 0,78 persen. Sementara investor asing hari ini membukukan penjualan bersih di seluruh pasar hingga Rp 735 miliar.

 

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengonfirmasi Kemenkes RI sudah mendeteksi virus korona varian omicron di tanah air. "Kemenkes tadi malam mendeteksi ada seorang pasien N terkonfirmasi omicron pada tanggal 15 Desember," ujarnya dalam konferensi pers secara daring.

Mantan wakil menteri BUMN itu mengatakan, data-data itu juga sudah dikonfirmasikan ke GISAID. Kemudian GIASID juga sudah mengonfirmasi data sequencing benar adalah omicron. Perlu diketahui, GISAID adalah lembaga independen yang melaporkan varian-varian virus serta sequence-nya.

"Memang data ini sequencing omicron," ujar Budi.

Lebih lanjut, Budi menerangkan, N yang terkonfirmasi varian omicron adalah pekerja pembersih di Wisma Atlet Kemayoran. "Jadi, pada 8 Desember kami mengambil sampel secara rutin, kami kirimkan ke Kemenkes untuk di WGS dan 10 Desember ada tiga pegawai positif dan tanggal 10 kami kirim ke Balitbangkes untuk kembali di-sequencing dan pada 15 Desember keluar hasilnya terkonfirmasi satu yang positif omicron," kata Budi menjelaskan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler