Dishub Kabupaten Semarang Siapkan Skema Pengaturan Lalin Nataru

Berbagai rekayasa yang disiapkan akan diterapkan dalam kondisi situasional.

Republika/Bowo Pribadi
Arus lalu lintas di ruas Jalan Jendral Sudirman, Ungaran, Kabupaten Semarang.
Rep: Bowo Pribadi Red: Yusuf Assidiq

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Sebanyak 20 hingga 30 persen dari total 2.825.000 kendaraan pemudik yang masuk ke wilayah Jawa Tengah pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), bakal melintas di wilayah Kabupaten Semarang. Guna mengantisipasi hal ini, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Semarang bersama dengan instansi terkait telah menyiapkan sejumlah skema pengaturan arus lalu lintas untuk mengantisipasi lonjakan volume kendaraan.  

Kepala Dishub Kabupaten Semarang, Rudibdo mengungkapkan, Dishub sesuai dengan kewenangan telah berkoordinasi dengan unsur terkait di sektor pengaturan arua lalu lintas di jalan raya. Untuk jalan nasional, pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) wilayah Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

“Kemudian untuk jalan provinsi, seperti di Bandungan yang padat dan Gunungpati, kita selalu berkoordinasi dengan Dishub Provinsi Jateng,” ungkapnya, di Ungaran, Kabupaten Semarang, Ahad (19/12).

Ia juga mengungkapkan, guna mengantisipasi kemacetan kerana tingginya mobilitas kendaraan oleh masyarakat di tempat-tempat wisata maupun tempat umum lainnya, Dishub bersama Satlantas Polres Semarang telah menyiapkan formula rekayasa lalu lintas di tempat-tempat yang dimungkinkan akan ramai.

Beberapa formula yang disiapkan antara lain rekayasa one way, contra flow (lawan arus), kemudian mengefektifkan sejumlah jalur alternatif guna memecah konsentrasi kepadatan arus lalu lintas di jalan utama. Bahkan jika memang terpaksa, juga sudah disiapkan skema rekayasa ganjil-genap, walaupun tentunya akan rumit.

Semua itu telah disiapkan untuk mendukung kelancaran traffic selama masa libur Nataru. Namun yang perlu diketahui oleh masyarakat, berbagai rekayasa yang telah disiapkan akan diterapkan dalam kondisi situasional.


“Jadi skema-sekema pengaturan tersebut baru akan diterapkan jika memang diperlukan seperti lonjakan volume kendaraan meningkat signifikan,” tegasnya.

Dishub Kabupaten Semarang, lanjut Rudibdo, memprediksi sesuai dengan hasil monitoring Litbang Kementerian Perhubungan (Kemenhub), puncak peningkatan volume kendaraan bakal berlangsung pada 24 Desember 2021 dan 31 Desember 2021 nanti.

Masih berdasarkan data Litbang Kemenhub, jumlah kendaraan yang akan masuk ke wilayah Provinsi Jateng pada libur Nataru nanti diperkirakan mencapai 4.825.0000 kendaraan atau  24,15 persen.

Dengan melihat kondisi mobilitas masyarakat di tahun-tahun sebelumnya, maka sekitar 20 persen sampai 30 persen atau sekitar 56.500 hingga 847.500 kendaraan dari jumlah kendaraan yang masuk Jateng itu bakal melintas di wilayah Kabupaten Semarang.

Artinya, melintas belum tentu tujuannya ke Kabupaten Semarang. “Namun begitu, Dishub Kabupaten Semarang bersama dengan stakeholder pemangku kewenangan di jalan raya telah melakukan antisipasi guna mendukung kelancaran mobilitas masyarakat tersebut," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler